Jakarta – PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) berencana akan menurunkan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di bawah 10%. Hal ini untuk merespon penurunan suku bunga acuan (BI Rate) menjadi 7,25% pada Januari lalu.
Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Direktur Utama Maryono kepada Infobank, di Jakarta, Senin, 1 Februari 2016. Menurutnya, suku bunga KPR akan turun mulai dari level 6,6% dan akan berlaku pada Februari 2016.
“Kalau KPR sebetulnya, ada dua jenis. Kalau yang subsidikan sudah 5%. Yang non subsidi kita akan turunkan mungkin yang selama ini diatas 10%, mungkin untuk bulan ini akan kita turunkan mulai dari 6,6%,” ujarnya.
Lebih lanjut dia menegaskan, untuk saat ini penurunan suku bunga baru di segmen KPR saja. Sedangkan untuk kredit konstruksi, belum akan diturunkan. Kendati demikian, pihaknya akan melakukan kajian terkait penurunan suku bunga kredit konstruksi.
“Ini KPR dulu, kalau yang konstruksi belum akan kita turunkan. Konstruksi itu nnti kita akan bahas lagi penurunannya seperti apa,” tukasnya.
Pada 2016, penyaluran KPR BTN diproyeksikan bakal tumbuh 19% hingga 21% dibandingkan pencapaian akhir 2015. Sedangkan hingga akhir tahun lalu, perseroan membidik pertumbuhan KPR sebesar 17%-18% dibandingkan penyaluran KPR 2014 yang sebesar Rp102,61 triliun.
Sementara per akhir November 2015, BTN telah membiayai kepemilikan perumahan sebanyak 437.800 unit dengan rincian 261.000 rumah subsidi dan 176.800 unit untuk rumah non subsidi. Tahun ini, perseroan membidik pembiayaan rumah sebanyak 600.000 hingga 700.000 unit. (*) Rezkiana Nisaputra