Melalui ajang pameran ini, Maryono optimistis pihaknya dapat mencapai target yang dibidik perseroan. Pada akhir 2017, Bank BTN membidik pertumbuhan KPR tumbuh di level 21-23 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Pada 2019 mendatang, perseroan juga membidik akan mencatatkan pangsa pasar KPR naik ke level 40 persen.
Secara total, per akhir Juni 2017, KPR Bank BTN tumbuh di level 19,13 persen yoy menjadi Rp127,49 triliun dari Rp107,02 triliun pada Juni 2016. Kenaikan penyaluran KPR Subsidi tercatat menjadi penyumbang terbesar pada pertumbuhan kredit perumahan Bank BTN. Per Juni 2017, KPR Subsidi Bank BTN juga naik 28,34 persen (yoy) dari Rp49,86 triliun menjadi Rp63,99 triliun.
Selain itu, KPR Non-subsidi juga tumbuh 11,09 persen (yoy dari Rp57,15 triliun pada kuartal II 2016 menjadi Rp63,49 triliun di periode yang sama tahun ini. Sengan kinerja penyaluran tersebut, Bank BTN kini masih memimpin pangsa pasar KPR yakni sebesar 35,4 persen per 31 Maret 2017.
Lebih lanjut Maryono menambahkan, dalam IPEX ini juga dilakukan akad kredit secara serentak yang melibatkan 1.000 orang anggota Polri dan kalangan masyarakat umum di seluruh Indonesia. (Bersambung ke halaman berikutnya)