Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., (BRI) berhasil menorehkan capaian gemilang dengan mencatatkan harga saham tertinggi dengan nilai per unit saham di Bursa Efek Indonesia sebesar Rp. 4.040 atau mengalami peningkatan hingga 1,51%. Peningkatan ini ikut berkontribusi terhadap penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (18/3) sebesar 0,75% ke level 6.509.
Peningkatan ini juga menandai rekor harga saham tertinggi BBRI sepanjang sejarah, setelah sebelumnya tercatat di angka 3.970 pada penutupan Jumat (15/3) lalu. Sebagai informasi, pada pembukaan bursa hari ini (18/3), harga saham per unit BBRI dibuka di angka 3.990. Bank BRI sendiri kini memiliki kapitalisasi pasar (market cap) sebesar Rp. 498,3 triliun, yang merupakan perusahaan dengan kapitalisasi pasar terbesar keempat di Asia Tenggara.
“Ini merupakan hal yang menggembirakan bagi perseroan dan awal yang baik bagi BRI untuk terus mendorong kinerja positif perseroan untuk menjadi The Most Valuable Bank di Asia Tenggara pada 2022, “ ungkap Bambang Tribaroto Corporate Secretary Bank BRI melalui keterangan resminya di Jakarta, Selasa 19 Maret 2019.
Sebagai tambahan informasi, BBRI telah melakukan stock split sebanyak 2 kali sejak Initial Public Offering (IPO) pada November 2003. Stock Split pertama dilaksanakan pada 11 Januari 2011 dengan rasio pembanding 1:2 dan yang kedua pada 10 November 2017 dengan rasio 1:5. Hal ini, tak lepas dari penguatan harga saham BRI sejak pertama kali diluncurkan. Kinerja BBRI terus menunjukkan tren peningkatan, tercatat selama 5 tahun terakhir, nilai BBRI meningkat 164%.
“Pencapaian ini tak lepas dari kinerja perseroan yang selalu tumbuh dari periode ke periode. Setelah sebelumnya BRI membukukan laba Rp.32,4 triliun pada Laporan Kinerja Keuangan Triwulan 4 2018, “ tutup Bambang. (*)