Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menargetkan pada tahun 2022, komposisi porsi penyaluran kredit ke segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) bisa meningkat hingga 80%.
Direktur Utama BRI, Suprajarto mengatakan, selain karena memang konsen BRI sejauh ini ke UMKM, bisnis ini juga masih sangat menjanjikan.
“Oleh sebab itu, pihaknya terus melakukan pembinaan-pembinaan kepada UMKM dan mendorong akses mereka bisa lebih baik lagi,” kata Suprajarto di Jakarta, Rabu, 14 Agustus 2019.
Suprajarto sendiri mengakui, kredit UMKM menjadi salah satu penopang perolehan laba perusahaan. Untuk porsi kredit segmen UMKM sampai dengan triwulan II 2919 mencapai 76,72% atau senilai Rp681,50 triliun. Penyaluran kredit UMKM itu tumbuh 13% secara year on year.
Pada periode tersebut kredit BRI sendiri tercatat mencapai Rp888,32 triliun. Jumlah tersebut meningkat 11,84% jika dibandingkan dengan perolehan di periode sama tahun sebelumnya.
Dalam menjalankan fungsinya sebagai agent of development dalam mendukung program pemerintah, BRI terus melakukan pembiayaaan kepada pelaku UMKM melalui kredit usaha rakyat (KUR). Hingga akhir Juni 2019, tercatat BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp50,29 triliun kepada 1,2 juta debitur.
Jumlah tersebut setara dengan 57,8% dari target breakdown yang diberikan kepada BRI oleh pemerintah di 2019 sebesar Rp86,97 triliun.
“Tidak hanya pembiayaan, BRI juga turut berperan dalam memberikan pendampingan dan pelatihan kepada pelaku UMKM. Sampai dengan pertengahan 2019, pembiayaan BRI mendukung 1,1 juta pelaku UMKM naik kelas. Sekitar 65% dari jumlah tersebut didominasi oleh pelaku UMKM yang mengajukan pembiayaan mikro,” jelas Suprajarto.(*)