Poin Penting
- BSI mengusung strategi branding yang menyeimbangkan nilai spiritual dan modernitas untuk memperkuat posisinya sebagai bank syariah terbesar di Indonesia.
- Pertumbuhan brand awareness BSI naik 5% hingga kuartal II 2025, menunjukkan efektivitas strategi komunikasi dan branding yang dijalankan.
- Tiga pilar utama penguatan brand BSI meliputi internal alignment, measurement, dan improvement sebagai fondasi peningkatan reputasi dan loyalitas nasabah.
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) terus memperkuat posisinya sebagai lokomotif industri keuangan syariah nasional melalui strategi branding yang mengedepankan keseimbangan antara nilai spiritual dan kebutuhan finansial masyarakat modern.
Senior Vice President Marketing Communication Group BSI, Muhammad Arif Gunawan, menjelaskan bahwa sejak fase merger pada 2021, BSI memandang brand bukan sekadar identitas visual, melainkan value yang menjadi jembatan antara spiritualitas dan modernitas.
“Brand BSI bukan hanya logo atau warna, tapi nilai yang memadukan spiritualitas dan kebutuhan finansial masyarakat saat ini. Bagi kami, branding adalah aset organisasi terbesar yang harus dibangun secara konsisten dan berkelanjutan,” ujar Arif dalam forum bertema “Beyond The Customer Experience: What Truly Builds a Healthy Brand?” yang diselenggarakan Infobank dan Marketing Research Indonesia (MRI), secara virtual, Rabu, 8 Oktober 2025.
Baca juga: Simak! Inilah Keterkaitan Kesehatan Brand dengan DPK Bank
Menurut Arif, fase merger tiga bank syariah milik BUMN pada 2021 menjadi tantangan tersendiri karena dilakukan di tengah pandemi COVID-19.
Selain menyatukan sistem dan teknologi, BSI juga perlu menyelaraskan tiga kultur organisasi berbeda agar menjadi satu kesatuan.
Meski penuh tantangan, proses tersebut dijalani dengan visi yang kuat, yaitu menjadikan BSI sebagai salah satu dari Top 10 Global Islamic Banks. Visi inilah yang menjadi fondasi pengembangan reputasi, brand equity, dan positioning BSI di industri keuangan nasional maupun global.
Tiga Pilar Penguatan Brand BSI
Arif menjelaskan, strategi membangun brand BSI dijalankan melalui tiga tahap utama. Pertama, Internal Alignment adalah memastikan seluruh insan BSI memahami dan menghayati nilai brand.
Kedua, Measurement, yaitu memastikan seluruh aspek brand terukur dengan baik. Dan ketiga, Improvement atau melakukan penguatan dan perbaikan berkelanjutan berdasarkan hasil pengukuran.
“Kami menanamkan rasa kepemilikan kolektif terhadap brand agar setiap lini, dari kantor pusat hingga cabang memahami perannya dalam menjaga konsistensi dan kualitas layanan,” tutur Arif.
Baca juga: 5 Tantangan Bank Digital dalam Membangun Brand dan Menjaring DPK
Konsep tersebut diwujudkan melalui inisiatif Ideal Super Team for Brands, di mana seluruh pegawai BSI dilibatkan dalam menjaga pengalaman nasabah di setiap touch point seperti kantor cabang, ATM, layanan digital, maupun produk.








