Moneter dan Fiskal

BPS Mendadak Tunda Pengumuman Data Kemiskinan dan Ketimpangan, Ada Apa?

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) menunda secara mendadak rilis data kemiskinan dan tingkat ketimpangan penduduk Indonesia semester I 2025 yang rencananya akan diumumkan hari ini, Selasa (15/7/2025).

Mengutip laman resmi BPS, rilis kemiskinan BPS ditunda dalam rangka peningkatan kualitas data. Meski begitu, BPS tidak menjelaskan secara rinci alasan peningkatan kualitas data tersebut, sehingga mengakibatkan ditundanya pengumuman.

“Dalam rangka memastikan ketepatan data dan kualitas data, BPS akan menunda waktu rilis angka kemiskinan dalam beberapa waktu yang akan kami umumkan segera,” tulis BPS di laman resminya.

Baca juga: Penjelasan Bank Dunia Soal Perbedaan Metode Hitung Garis Kemiskinan di RI

BPS menyebut penyesuaian ini dilakukan sebagai bentuk komitmen BPS menghadirkan data dan informasi statistik yang akurat dan terpercaya. 

“Penyesuaian ini dilakukan sebagai bentuk komitmen BPS untuk menghadirkan data dan informasi statistik yang akurat dan terpercaya bagi seluruh pengguna data,” tulis BPS.

Sebagai informasi, tingkat kemiskinan di Indonesia per September 2024 mencapai 8,57 persen dari total populasi. 

BPS menyatakan, secara umum tingkat kemiskinan terjadi penurunan sejak pandemi tahun 2020. Jumlah penduduk miskin di Indonesia tercatat 24,06 juta orang di September 2024 atau turun 1,16 juta orang dibandingkan dengan Maret 2024.

Tingkat kemiskinan di periode September 2024 tersebut menjadi pencapaian angka kemiskinan terendah di Indonesia sejak pertama kali diumumkan oleh BPS pada 1960.

Baca juga: Luhut: Revisi Garis Kemiskinan Tunggu Persetujuan Presiden Prabowo

Adapun, persentase penduduk miskin September 2020 hingga September 2024 cenderung mengalami penurunan yang terjadi di daerah perkotaan maupun di pedesaan. Namun, disparitas kemiskinan antar wilayah kota dan pedesaan masih lebar.

Hal itu ditunjukkan melalui data BPS pada periode September 2024, di mana tingkat kemiskinan pedesaan sebesar 11,3 persen atau lebih tinggi dari tingkat kemiskinan perkotaan yang sebesar 6,66 persen. 

Dalam hal ini, kemiskinan di wilayah perkotaan turun sebesar 0,43 basis poin, sedangkan di pedesaan turun sebesar 0,45 persen basis poin. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Bank Mandiri Bakal Tebar Dividen Interim Rp9,3 Triliun

Poin Penting Bank Mandiri membagikan dividen interim sebesar Rp9,3 triliun atau Rp100 per saham, sesuai… Read More

13 mins ago

Jumlah Investor Pasar Modal RI Tembus 20 Juta

Poin Penting Jumlah investor pasar modal tembus 20 juta SID, naik 34,8 persen dibanding akhir… Read More

22 mins ago

Harga Emas Galeri24 dan UBS Kompak Naik Hari Ini, Segramnya Jadi Segini

Poin Penting Emas Galeri24 dan UBS yang diperdagangkan di Pegadaian kembali menguat pada Jumat, 19… Read More

1 hour ago

IHSG Dibuka Menguat 0,56 Persen ke Posisi 8.666

Poin Penting IHSG dibuka menguat 0,56 persen ke level 8.666,65, dengan mayoritas saham menguat meski… Read More

2 hours ago

Rupiah Dibuka Menguat ke Level Rp16.714 per Dolar AS

Poin Penting Rupiah menguat tipis pada pembukaan perdagangan Jumat (19/12/2025) ke level Rp16.714 per dolar… Read More

2 hours ago

IHSG Berpotensi Menguat, Ini Katalis Penggeraknya

Poin Penting CGS International Sekuritas memprediksi IHSG hari ini (19/12) bergerak bervariasi dengan kecenderungan menguat,… Read More

3 hours ago