Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, dari jumlah angkatan kerja pada Februari 2018 yang tercatat 133,94 juta orang, sebanyak 6,87 juta orang menganggur, di mana tingkat pengangguran untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tertinggi dibanding tingkat pendidikan lain, yaitu mencapai 8,92 persen.
Namun demikian, menurut Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Senin, 7 Mei 2018, dalam setahun terakhir, tingkat pengangguran sudah berkurang 140 ribu orang. Hal ini sejalan dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang mengalami penurunan menjadi 5,13 persen pada Februari 2018.
Sementara itu, dari jumlah angkatan kerja pada Februari 2018 yang tercatat 133,94 juta orang, sebanyak 127,07 juta orang bekerja. Penduduk yang bekerja sebanyak 127,07 juta orang tersebut, mengalami kenaikan mencapai 2,53 juta orang bila dibandingkan dengan posisi tahun lalu di periode yang sama.
Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan secara persentase, terutama pada Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (0,68 persen poin), Jasa Lainnya (0,40 persen poin), dan Industri Pengolahan (0,39 persen poin). Lapangan pekerjaan yang mengalami penurunan adalah Pertanian (1,41 persen poin), Konstruksi (0,20 persen poin), dan Jasa Pendidikan (0,16 persen poin).
Baca juga: Mendes: Proyek PKT Kurangi Tingkat Pengangguran di Desa
“Sebanyak 73,98 juta orang (58,22 persen) penduduk bekerja di kegiatan informal, akan tetapi persentasenya menurun sebesar 0,13 persen poin dibanding Februari 2017,” ujarnya.
Di sisi lain, lanjut dia, dari 127,07 juta orang yang bekerja, sebesar 7,64 persen masuk kategori setengah menganggur dan 23,83 persen pekerja paruh waktu. Dalam setahun terakhir, setengah penganggur dan pekerja paruh waktu naik masing-masing sebesar 0,02 persen poin dan 1,31 persen poin.
“Untuk Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga tercatat sebesar 69,20 persen, meningkat 0,18 persen poin,” ucapnya. (*)