Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi pada Juli 2021 sebesar 0,88% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,54. Dari 90 kota IHK, 61 kota mengalami inflasi dan 29 kota mengalami deflasi.
Margo Yuwono, Kepala Badan Pusat Statistik menjelaskan, inflasi tertinggi terjadi di Sorong sebesar 1,51% dan terendah terjadi di Sampit sebesar 0,01%. Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di kota Manokwari sebesar -0,60% dan deflasi terendah terjadi di kota Maumere dan Samarinda sebesar -0,01%.
“Jika dilihat dari komoditas penyumbang inflasi di Sorong, diantaranya disebabkan kenaikan harga komoditas ikan kembung yang memiliki andil 0,52%. Kemudian, kenaikan harga cabe rawit memiliki andil 0,22% dan juga ikan tongkol yang memiliki andil 0,14%,” jelas Margo pada paparan virtualnya, Senin, 2 Agustus 2021.
Menilik data BPS, kelompok pengeluaran kesehatan mengalami tingkat inflasi yang tertinggi. Per Juli 2021, sektor ini mengalami inflasi sebesar 0,24% dan memiliki andil pada Inflasi Juli 2021 sebesar 0,1%.
Sementara itu, kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga dominan menyumbang inflasi. Kelompok ini mengalami inflasi sebesar 0,15% dan memiliki andil pada Inflasi Juli 2021 sebesar 0,4%. Komoditas yang paling banyak menyumbang inflasi adalah cabe rawit sebesar 0,03%.
“Komoditas lain di kelompok bahan makanan, minuman, dan tembakau yang juga mengalami kenaikan, yaitu tomat, bawang merah, cabe merah, dan rokok kretek filter yang masing-masing menyumbang 0,01%,” ujar Margo.
Dengan begitu, tingkat inflasi tahun kalender Januari hingga Juli 2021 sebesar 0,81% dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2021 terhadap Juli 2020) sebesar 1,52%. (*)
Editor: Rezkiana Np