Jakarta – The Finance mencatat ada 300 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang berhasil meraih penghargaan sebagai bank dengan kinerja cemerlang selama tiga tahun terakhir pada acara “Top 100 BPR 2018” di Jakarta, Jumat, 29 Juni 2018.
Eko B Supriyanto, Pemimpin Redaksi The Finance mengapresiasi BPR-BPR yang mampu menjaga kinerja tetap tumbuh positif walaupun dari sisi bisnis ada gempuran dari bank umum, bank asing, bahkan teknologi finansial (Tekfin). “Sudah saatnya regulator mendukung BPR melalui kebijakan yang berpihak kepada BPR,” tuturnya.
Penghargaan diberikan oleh Majalah The Finance bekerja sama dengan The Finance Institute menyajikan data BPR-BPR yang tumbuh pesat dalam tiga tahun belakangan sebagai bentuk apresiasi kepada BPR-BPR yang telah berhasil menunjukkan eksistensinya melalui kinerja cemerlang.
Hal ini terangkum dalam “TOP 100 BPR 2018” yang dibagi dalam tiga kelompok: Top 100 BPR beraset Rp100 miliar ke atas, BPR beraset Rp25 miliar sampai dengan di bawah Rp100 miliar, dan Top 100 BPR beraset di bawah Rp25 miliar. Masing-masing kelompok ada 100 BPR yang memiliki kinerja kinclong selama tiga tahun berturut-turut.
Baca juga: NPL BPR Hampir 7%, Ini Penjelasan Perbarindo
Di kelompok Top 100 BPR beraset Rp100 miliar ke atas, BPR Suryajaya Kubutambahan dari Kabupaten Buleleng, Bali, menjadi yang teratas. Di posisi kedua ada BPR Dana Mandiri Bogor, dan BPR Parasahabat Bekasi dari Kabupaten Karawang menduduki posisi ketiga.
Di kelompok Top 100 BPR beraset Rp25 miliar sampai dengan di bawah Rp100 miliar, BPR Babakan yang berbasis di Cirebon menjadi yang teratas. Diposisi kedua ada BPR Prima Nusatama, dan posisi ketiga diduduki BPR Bintang Tulungagung.
Di kelompok Top 100 BPR beraset di bawah Rp25 miliar, BPR Mitra Rukun Mandiri asal Bandung duduk di posisi teratas. Sementara itu, BPR Nusantara Bona Pasogit 6 dari Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara, berada di posisi kedua dan posisi ketiga diisi oleh BPR Jatibarang Sediaguna.
Metodologi yang digunakan dalam penilaian ini didasarkan pada Laporan Keuangan Publikasi (LKP)BPR Periode September 2015 dan September 2017 yang melibatkan 1.622 LKP BPR. Penilaian dilakukan beradasarkan kriteria pertumbuhan (asset, kredit, DPK, laba tahun berjalan), permodalan, dan kualitas asset. Selain itu, penilaian juga memperhatikan aspen rentabilitas, likuiditas, dan efisiensi masing-masing bank.(*)