Jakarta – Di era digital seperti saat ini, data menjadi hal vital. Bila dulu hal vitalnya adalah sumber daya alam, maka sekarang telah beralih ke sumber data. Begitulah yang diungkapkan oleh Direktur Utama BRI Agro Kaspar Situmorang ketika menjadi pembicara di webinar The Finance “Mendukung Ekosistem UMKM Go Digital dan Digitalisasi BPR: Potensi Bisnis Kolaborasi BPR dan Fintech”.
“Kita percaya jaman sekarang sudah tidak jaman lagi sumber daya alam Indonesia, kita sudah pindah menjadi sumber data Indonesia. Nah, sumber data Indonesia ini tadi yang bila diolah dengan baik akan menciptakan proses-proses underwriting yang jauh lebih presisi ketimbang sebelumnya, sehingga kualitas kreditnya tadi jadi jauh lebih baik juga begitu,” ujarnya, Jumat, 18 Juni 2021.
Ia juga menekankan pentingnya konsep house of fintech dan home for new economy. Menurutnya, dengan menganut konsep house of fintech dan home for new economy, maka para pelaku UMKM yang menggunakan teknologi digital pada proses operasionalnya dapat dijangkau dengan baik oleh pihak perbankan seperti BPR.
“Karena kami perhatikan, bagaimana para petani pada pagi hari mereka bercocok tanam di ladang, siang hari dapat menjadi ojek driver online, dan kemudian di malam mereka dapat menjadi reseller atau dropshipper di para e-commerce tadi. Ini perilaku perubahan ini yang kita amati, dan inilah yang kita sebut namanya new umkm atau umkm-umkm yang memanfaatkan smartphone tadi, download platformnya, dan mereka hidup di ekonomi tadi itu,” jelasnya.
Menurutnya sektor new umkm ini sangat menjanjikan ke depannya, dimana hingga 2025 diyakininya akan ada USD314 miliar yang diciptakan dari sektor ekonomi ini, dengan total pekerja dapat mencapai 74 juta orang. BRI Agro sendiri ingin melayani 10% dari total pekerja tersebut. (*) Steven Widjaja