Jakarta – Pasca bencana gempa dan tsunami yang menimpa wilyah Palu, Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah pada 2018 lalu membuat banyak warga yang kehilangan tempat tinggal. BPKH pun memberikan bantuan pembangunan Kampung BPKH atau hunian tetap terintegrasi bagi penyintas gempa dan tsunami dengan menggandeng mitra kemaslahatan Daarut Tauhiid (DT) Peduli dan Rumah Zakat.
Anggota BPKH Bidang Kesekretariatan Badan dan Kemaslahatan BPKH Rahmat Hidayat menyatakan, Kampung BPKH merupakan Rumah Sehat Ramah Gempa dilengkapi fasilitas berupa Griya Sehat, Masjid, Taman Ornamen Haji, Sarana Air Bersih dan Rumah Terampil.
“Tujuan dari program Kampung BPKH ini adalah membantu pemulihan dan rehabilitasi penyintas gempa dan tsunami dalam pemenuhan hunian,” ujar Rahmat melalui video conference di Jakarta Selasa 2 Febuari 2021.
Pembangunan dimulai pada 2019 dan pada hari ini, Selasa (02/02) hunian tetap diresmikan dan diserah-terimakan kepada warga penerima manfaat secara virtual oleh Anggota BPKH Bidang Kesekretariatan Badan dan Kemaslahatan BPKH Rahmat Hidayat serta disaksikan oleh Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Rusli Dg Palabbi, Kepala Badan Pelaksana BPKH Anggito Abimanyu, Anggota Dewan Pengawas BPKH KH. Marsudi Syuhud, Pembina Yayasan Daarut Tauhiid KH Abdullah Gymnastiar, Sekda Sigi Muhamad Basir dan Bupati Donggala Kasman Lassa.
Kampung BPKH terletak di 2 lokasi yakni Desa Sibalaya Utara, Kecamatan Tanambulava, Kabupaten Sigi, Sulawesi tengah dan Desa Lero, Kecamatan Sindue, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Jumlah total Penerima Manfaat Kampung BPKH ini sebanyak 193 Kepala Keuarga (KK). (*)
Editor: Rezkiana Np