News Update

Bos Grab Indonesia Blak-blakan Bantah Merger dengan GOTO

Jakarta – PT Grab Indonesia kembali membantah kabar menyoal merger dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang mencuat belakangan ini. 

Perusahaan penyedia jasa ride hailing atau ojek online ini menegaskan bahwa informasi yang beredar hanyalah spekulasi yang tidak memiliki dasar terverifikasi.

“Mengenai aksi koorporasi, saya ingin menegaskan bahwa tidak ada pembicaraan dan tidak ada agreement (perjanjian) dengan GOTO,” kata Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi, dalam Diskusi Media di Kembang Goela, Jakarta Selatan, Jumat, 13 Juni 2025.

Sebaliknya, kata dia, Grab Indonesia mempunyai sebuah pendekatan yang berimbang dalam berinvestasi untuk pertumbuhan organik yang menguntungkan, serta peluang yang sangat selektif, dan anorganik.

Baca juga : Rencana Merger Grab-GoTo Dinilai Berisiko, Komisi XI DPR Minta Negara Turun Tangan

“Sejalan dengan kerangka alokasi modal kami dan Indonesia terus menjadi negara penting dalam menjalankan misi kami seiring kami terus mengamati pelanggan, pengemudi, dan mitra dagang kami di Indonesia,” jelasnya.

Di kesempatan yang sama, Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza Munusamy menambahkan, saat ini Grab Indonesia tetap fokus pada komitmennya dalam memberdayakan pelaku ekonomi kecil. 

Baca juga : GOTO Bantah Isu Bakal Merger dengan Grab

Hal itu dilakukan dengan membuka peluang bagi masyarakat untuk memperoleh penghasilan tambahan secara mandiri dan berkelanjutan. Bahkan, menjadi sumber pendapatan andal di masa transisi atau saat menghadapi tantangan ekonomi.

Sementara itu, Corporate Secretary GOTO, R A Koesoemohadiani menegaskan, tidak ada kesepakatan antara perseroan dengan pihak manapun untuk melakukan transaksi merger sebagaimana telah diberitakan di media massa.

“Perseroan mencatat bahwa berita yang sama juga beredar dari waktu ke waktu di masa lampau dalam beberapa tahun terakhir dan berita-berita tersebut adalah berdasarkan spekulasi,” katanya.

Diakuinya, meski Perseroan menerima penawaran-penawaran dari berbagai pihak dari waktu ke waktu. Namun, pinangan tersebut tidak serta merta diterima karena perseroan perlu menimbang dana memperhatikan kepentingan mitra pengemudi, mitra UMKM, pelanggan, karyawan hingga seluruh pemangku kepentingan kunci. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Hadapi Disrupsi Global, Dua Isu Ini Menjadi Sorotan dalam IFAC Connect Asia Pacific 2025

Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More

5 mins ago

BAKN DPR Minta Aturan Larangan KUR bagi ASN Ditinjau Ulang, Ini Alasannya

Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More

36 mins ago

IHSG Sesi I Ditutup Menguat ke 8.655 dan Cetak ATH Baru, Ini Pendorongnya

Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More

2 hours ago

Konsumsi Produk Halal 2026 Diproyeksi Tumbuh 5,88 Persen Jadi USD259,8 Miliar

Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More

3 hours ago

Menteri Ara Siapkan Ratusan Rumah RISHA untuk Korban Banjir Bandang Sumatra, Ini Detailnya

Poin Penting Kementerian PKP tengah memetakan kebutuhan hunian bagi korban banjir bandang di Sumatra melalui… Read More

3 hours ago

Livin’ Fest 2025 Resmi Hadir di Bali, Bank Mandiri Dorong UMKM dan Industri Kreatif

Poin Penting Livin’ Fest 2025 resmi digelar di Denpasar pada 4-7 Desember 2025, menghadirkan 115… Read More

3 hours ago