Jakarta – Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Tito Sulistio menegaskan bahwa investor Indonesia tidak takut terhadap teror bom yang melanda Jakarta pada pekan lalu.
Pasalnya investor yang berinvetasi di pasar modal saat ini telah cukup matang. Sehingga tidak mudah terpengaruh dengan sentimen-sentimen yang hanya bersifat sementara.
“Order di hari itu tidak sampai 250 ribu. Ini bener-benar saya kagum melihatnya, ini kejadian yang dalam satu jam semua bergerak dengan cepat sekali, berfluktuasi dengan cepat sekali. Memperlihatkan ketidak takutan investor terhadap apa yang terjadi. Saya harus katakan bahwa investor yang berinvestasi di pasar modal indonesia cukup matang. Pasar modal Indonesia siap menghadapi hal-hal yang menakutkan,” Jelas Tito di Jakarta, Senin, 18 Januari 2016.
Meski begitu, Tito tidak memungkiri jika saat itu, para investor baik investor domestik ataupun investor asing panik dan membuat indeks turun hingga sebesar 1,78%.
Tapi menurutnya hal itu tidak berlangsung lama, karena pada saat penutupan perdagangan pelemahan indeks semakin berkurang.
“Hampir semua jual (saat tragedi bom). Langsung dalam 1 jam turun 1,78%. Sekarang sudah balik normal. Saya katakan tidak ada lagi gejolak yang aneh-aneh. Turun naik karena hasil perperseroan dan perperusahaan stabil saya rasa,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Alpino Kianjaya, menuturkan bahwa investor sudah tidak lagi memperdulikan kejadian teror yang terjadi di Thamrin, Jakarta.
Malahan, ada sebagian investor yang memanfaatkan penurunan IHSG untuk melakukan posisi beli.
“Dengan kejadian tanggal 13 itu investor sudah tidak pedulikan hal itu, malahan itu sebagai oppotunity bagi investor. Terlihat bahwa di sesi kedua recover sangat cepat naik kembali, melebihi di pembukaan. Jadi penurunan sekejap, investor yang jeli mereka ambil, posisi. Jadi kita di BEI sangat yakin dengan pemahaman investor, bahwa mereka tidak akan terpengaruh dan malahan dengan keyakinan yang besar yang kita lihat seluruh Indonesia juga bersatu menghadapi terorisme ini. Kalau kita bersatu kita pasti kuat dan kita yakin indonesia akan tetap berjaya. Jadi pasar modal indonesia akan semakin diminati oleh investor diomestik maupun luar negeri,” tukasnya. (*) Dwitya Putra