Jakarta – Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), Sunarso mengungkapkan volume transksi agen BRILink selama setahun mencapai Rp1.400 triliun. Dalam hal ini untuk fee yang dibayarkan BRI ke agen BRILink sebesar Rp3 triliun per tahunnya.
“Volume transaksi di agen BRILink di warung-warung itu setahun mencapai Rp1.400 triliun,” ujar Sunarso dalam acara BRI Microfinance Outlook 2024, Kamis, 7 Februari 2024.
Dari jumlah transaksi tersebut, BRI mendapatkan fee atau keuntungan sebesar Rp1,3 triliun. Dia menegaskan, fee yang diterima itu bukan merupakan pemerasan yang dilakukan oleh perseroan ke warung-warung.
Baca juga: Jokowi Puji Dirut BRI: Harusnya Sudah Diberikan Nobel
“Jangan diasumsikan itu memeras oh tidak, sebab agennya menerima dua kali lipat. Jadi fee yang diterima warung-warung tidak kurang dari Rp3 triliun setiap tahun, diterima warung-warung tersebut itulah yang membuat masyarakat antusias untuk menjadi agen BRILink,” tegasnya.
Di samping itu, Sunarso menyebutkan bawha katalis pertumbuhan ekonomi sebagian besar pun digerakkan oleh UMKM.
BRI sebagai penyalur kredit ke segmen UMKM berupaya melakukan strategi bisnis yang searah dengan perekonomian nasional. Mulai dari mengembangkan jaringan Holding Ultramikro (UMi) pada 2023 hingga membuat kantor cabang dengan memanfaatkan warung-warung kecil di daerah untuk menjadi Agen BRILink.
Baca juga: Menteri Teten Soroti UMKM RI yang Belum Terkoneksi dengan Industri
Seperti diketahui, BRI meraup laba bersih konsolidasi Rp60,43 triliun sepanjang 2023. Capaian laba ini melonjak 17,55 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp51,41 triliun.
Dari sisi intermediasi, BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp1.197,75 triliun, kemudian pinjaman syariah secara konsolidasi sebesar Rp13,67 triliun dan piutang pembiayaan sebesar Rp55 triliun sepanjang 2023. Alhasil, secara total kredit dan pembiayaan BRI menjadi Rp1.266,43 triliun, naik 11,18 persen yoy. (*)
Editor: Galih Pratama