Jakarta–Kementerian Keuangan Republik Indonesia menetapkan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) sebagai Agen Penjual Sukuk Negara Ritel seri SR-007 Terbaik Pertama. Salah satu penilaian utamanya adalah karena BNI mampu meningkatkan distribusi pemasaran Sukuk Negara Ritel SR-007 ke Indonesia Bagian Timur 2,5 kali lebih besar dibandingkan sebaran produk sejenis sebelumnya, yaitu SR-006.
Penghargaan sebagai Agen Penjual Terbaik Pertama tersebut disampaikan Kementerian Keuangan RI kepada BNI dalam acara Investor Gathering oleh Menteri Keuangan RI Bambang P Soemantri Brodjonegoro kepada Direktur Konsumer Banking BNI Anggoro Eko Cahyo.
Pada penerbitan perdana SR-007 dengan masa penawaran antara 23 Februari 2015 hingga 6 Maret 2015, BNI berhasil menjual sebesar Rp 2,247 triliun atau 10,23% dari total volume penerbitan yang diambil pemerintah, yaitu Rp 21,965 triliun. Sebagian besar penjualan SR-007 terdistribusi di Indonesia Bagian Barat (tidak termasuk Jakarta) sebesar lebih dari Rp1 triliun dengan jumlah investor sebanyak 2.279 orang. Disusul kemudian distribusi ke zona Jakarta senilai Rp 640,95 miliar (925 investor), Indonesia Tengah sebesar Rp 530,76 miliar (646 investor), dan Indonesia Bagian Timur dengan nilai Rp 32,41 miliar (51 investor).
“Terjadi peningkatan sebaran ke Indonesia Bagian Timur sebesar 2,5 kali lebih besar dibanding SR-006. Ini menunjukkan bahwa upaya BNI untuk memeratakan distribusi Sukuk Ritel ke Indonesia Bagian Timur terus menunjukkan perkembangan,” ujar Anggoro dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin 7 Desember 2015.
Dia mengklaim, kualitas penjualan yang dilakukan BNI pun tergolong meningkat karena biaya yang dikeluarkan untuk program-program marketing terus menurun, yaitu tidak sampai separuhnya dari ongkos yang dikeluarkan pada penerbitan Sukuk Ritel seri SR-006. BNI sendiri mencatat masih tingginya potensi penjualan Sukuk Ritel, sehingga jika tidak dibatasi oleh kuota yang diberikan kepada BNI, maka jumlah penjualan SR-007 dapat lebih tinggi dari Rp 2,247 triliun.
“Penjualan SR-007 lebih efisien karena biaya yang dikeluarkan lebih sedikit. Dengan demikian, BNI turut membantu pemerintah untuk memenuhi target pembiayaan dalam APBN secara lebih efisien dan lebih merata,” ujar Anggoro.