Jakarta– PT BNI Syariah mengaku siap untuk menjajaki kemungkinan melakukan aksi korporasi tahun ini. Seperti diketahui Kementerian BUMN mendorong bank syariah BUMN untuk mencari investor sebagai mitra strategis. Direktur Utama BNI Syariah, Dinno Indiano mengatakan, BNI Syariah siap melakukan penjajakan sesuai arahan Kementerian BUMN dan perusahaan induknya PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) meski rencana itu belum ada dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) yang disetor pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akhir tahun lalu.
“Aksi korporasi atau apapun namanya untuk penambahan modal baik sukuk ataupun dengan investor atau IPO itu akan kita jajaki tahun ini, belum kita masukkan di RBB tapi penjajakan akan dilakukan di tahun ini entah nanti kita masukkan di revisi RBB tahun ini atau masuk ke RBB 2017,” kata Dinno di kantornya, Jakarta, Selasa 26 Januari 2016.
Dinno mengatakan, tahun 2014 lalu BNI Syariah bersama induknya telah menjajaki kemungkinan mencari mitra strategis ke Dubai. Menurutnya dari hasil kunjungan tersebut diketahui calon-calon investor dari Timur Tengah utamanya Dubai dan Bahrain lebih tertarik dengan bisnis perbankan syariah di Indonesia. Meski masih melirik investor asing, namun menurutnya Perseroan juga tak menutup diri bagi investor domestik. Meski begitu, ia menegaskan keinginan perusahaan induk untuk tetap menjadi pemegang saham mayoritas.
“Dari hasil 2014 kita sudah ada beberapa koneksi, dari Timur Tengah kelihatannya mereka lebih optimis masuk ke Indonesia, sementara ini memang asing, tapi kita buka diri kalau ada investor domestik,” tambah Dinno.
Terpisah, Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengatakan Perseroan masih ingin menjadi pemegang saham mayoritas atas anak usaha bank syariahnya itu. Menurutnya BNI hanya akan melepas sekitar 20% dari kepemilikannya terhadap BNI Syariah.
” Kita lepas 20% , tapi bisa ditambah tergantung itu kan nanti kesepakatan dengan investor,” kata Baiquni usai paparan kinerja Senin, 25 Januari 2016. (*) Ria Martati