Jakarta — PT Ban BNI Syariah (BNI Syariah) mencatat kinerja positif pada kuartal I-2019. Hal ini ditunjukkan dengan mencatatkan realisasi penyaluran pembiayaan sebesar Rp29,4 triliun atau mengalami kenaikan 23,9 persen secara setahunan dari periode sama tahun lalu sebesar Rp23,7 triliun.
Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo menjelaskan, dari lima sektor pembiayaan yaitu komersial, SME, konsumer, mikro dan hasanah card sampai Maret 2019, hampir seluruhnya mencatat pertumbuhan dua digit.
“Pertumbuhan pembiayaan tertinggi dicatat oleh pembiayaan komersial 73,7% yoy menjadi Rp7,79 triliun dari periode sama 2018 Rp4,9 triliun,” kata Firman di Jakarta, Jumat, 26 April 2019.
Sedangkan pembiayaan tertinggi kedua adalah pembiayaan mikro dengan pertumbuhan 17,32 persen menjadi Rp1,5 triliun, dari periode sama 2018 sebesar Rp1,29 triliun. Sedangkan pembiayaan tertinggi ketiga adalah pembiayaan SME dengan realisasi Rp5,5 triliun naik 13,04 persen dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp4,9 triliun.
Pembiayaan yang naik dua digit, ini dicapai dengan realisasi rasio pembiayaan bermasalah (NPF) gross yang terjaga diangka 2,9 persen atau turun dari periode sama tahun lalu di level 3,18 persen.
BNI Syariah juga berhasil menjaga efisiensi ditunjukkan dengan rasio biaya operasional dibandingkan pendapatan operasional (BOPO) Maret 2019 82,9 persen membaik dibandingkan periode sama 2018 di level 86,5 persen.
Selain itu, pembiayaan sampai akhir 2019 ditargetkan naik 23,75 persen. NPF sampai akhir tahun juga ditargetkan membaik dari realisasi akhir 2018 sebesar 2,93 persen. (*)