“Sebagai iconic building, Menara BNI juga diharapkan sesuai dengan filosofi bambu, di mana akan terus bertumbuh hingga puncak, yang mendukung kemajuan perekonomian dan perkembagan sumber daya manusia Indonesia secara utuh,” ujar Achmad Baiquni.
Menara BNI sendiri akan menempati lahan seluas 14.817 meter persegi (m2), dengan total luas bangunan 75.028 m2. Setelah pembangunannya selesai 100 persen nanti, Menara BNI ini akan memiliki 32 lantai tower dan 6 lantai podium. Fasilitas yang akan melengkapi kawasan gedung ini adalah satu lantai Helipad, dua lantai Basement, serta tiga lantai Gedung Parkir. Area parkirnya dapat menampung mobil sebanyak 490 lot, dan parkir motor 270 lot.
Menara BNI dibangun dengan area Office dan Ballroom yang digunakan untuk mengakomodir beragam kebutuhan mulai dari kebutuhan Banking Hall, Emerald Lounge, Special Business District (SBD) Center, working space, hingga ballroom. Seluruh proses finalisasi Menara BNI diharapkan dapat rampung sesuai target waktu pada awal 2018.
“Seiring dengan era generasi milenial dan digital saat ini, Menara BNI akan dimanfaatkan untuk mendidik, mengembangkan, mengkader, serta membentuk sumber daya manusia yang agile, kreatif, dan inovatif,” imbuh Achmad Baiquni.
Perseroan meyakini keberadaan Menara BNI Pejompongan tersebut akan melengkapi layanan BNI terhadap para nasabah setianya. Menara BNI juga akan melengkapi jajaran outlet BNI yang menjadi salah satu garda terdepan layanan kepada masyarakat yang saat ini sudah tercatat sebanyak 1.997 outlet di seluruh Indonesia. Jumlah outlet tersebut belum termasuk dari layanan perbankan yang juga dapat diperoleh melalui Agen46 BNI, atau agen-agen yang menjadi kepanjangan tangan BNI dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di daerah-daerah yang sulit menjangkau layanan perbankan. Saat ini, jumlah Agen46 BNI telah mencapai lebih dari 54.000. (*)