Jakarta–PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) mulai melakukan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Penyaluran KUR BNI tahun 2016 mulai dilakukan secara simbolis di Pabrik Gula Glenmore, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (13 Januari 2016) dengan disaksikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dan Direktur Utama BNI Achmad Baiquni.
Achmad Baiquni mengungkapkan, bahwa BNI optimis penyaluran KUR pada tahun 2016 akan melebihi Rp10 triliun. Penyaluran KUR diyakini makin meningkat dengan suku bunga yang semakin ringan bagi para debitor, yaitu menjadi 9%.
Selain itu, BNI telah mencoba penyaluran KUR secara signifikan hanya dalam periode waktu yang singkat pada tahun 2015, dimana penyaluran KUR dilaksanakan mulai Agustus 2015 hingga akhir tahun dengan realisasi KUR yang tersalurkan lebih dari Rp 3 triliun. Jumlah itu meningkat lebih dari 70% dibandingkan penyaluran KUR tahun 2014.
Pada tahun 2015, BNI dapat menyalurkan KUR kepada lebih dari 12.200 debitur dengan nilai lebih dari Rp 3 triliun. KUR tersebut terserap di seluruh wilayah di Indonesia. Khusus untuk Jawa Timur yang dikelola oleh Kantor BNI Wilayah Surabaya, penyaluran KUR pada tahun 2015 mencapai Rp 476,5 miliar yang terdistribusi pada 2.022 debitur, baik debitur KUR Mikro, KUR Ritel, dan KUR TKI.
Pada acara yang dihadiri Menteri BUMN ini, terdapat sebelas debitur KUR yang mendapatkan pinjaman baru, yaitu lima debitur asal Banyuwangi dengan nilai kucuran KUR sebesar Rp 840 juta, lima debitor asal Jember dengan nilai KUR sebesar Rp 550 juta, dan satu debitur dari Probolinggo senilai Rp 300 juta.
“Penyaluran KUR di Jawa Timur cenderung mengalir pada sektor-sektor yang menyerap tenaga kerja atau sektor produktif, yaitu industri pengolahan, pertanian, dan perdagangan,” kata Baiquni dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu 13 Januari 2016. Potensi penyaluran KUR di Jawa Timur menurutnya masih terbuka. Salah satunya adalah para petani tebu yang berada di bawah binaan PT Perkebunan Nusantara (PTPN).