Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) mengaku tengah fokus menyalurkan pembiayaan kepada perusahaan berbasis teknologi (Financial Technology/Fintech) dan perusahaan-perusahaan start up seperti marketplace.
Direktur Utama BNI, Achmad Baiquni, di Jakarta, Rabu, 5 Juli 2017 mengatakan, saat ini sudah ada kurang lebih 10 perusahaan berbasis teknologi yang telah dibiayai BNI. Misalnya saja perusahaan transportasi Gojek, Plug and Play, dan Tokopedia.
“Karena kita itu sekarang rencana kalau bisa dilaksanakan kenapa mesti tunggu tahun depan ya harus sekarang,” ujarnya.
Namun demikian, kata dia, hingga akhir tahun ini BNI tak menargetkan berapa banyak perusahaan teknologi yang dibiayai. Menurut dia selama perusahaan tersebut dinilai memiliki potensi yang bagus, maka BNI akan membantu pendanaan.
“Kita win-win saja enggak pakai (target) kuantiti. Sekarang era teknologinya cepat sekali, harus disiapkan infrastruktur kita sehingga ketika ada peluang ya kita bisa langsung jalan,” ucap dia.
Meski begitu, lanjut dia, BNI belum berencana membangun perusahaan modal ventura (venture capital) yang fokus membiayai perusahaan teknologi. Namun perseroan bakal bekerja sama dengan perusahaan venture capital yang sudah ada.
“Memang kita belum memiliki venture capital yang ada. Tapi kita bisa kerja sama dengan venture capital yang ada. Ini menarik, enggak yang paling utama itu dulu (kerja sama dengan venture capital yang ada),” tutupnya. (*)