Poin Penting
- Portofolio berkelanjutan BNI mencapai Rp192,4 triliun atau 24% dari total kredit hingga akhir September 2025.
- Dana Sustainability Bond dialokasikan untuk proyek hijau dan pembiayaan sosial-ekonomi UMKM.
- Total kredit BNI tumbuh 10,5% yoy menjadi Rp812,2 triliun, meski laba bersih turun 7,24% yoy ke Rp15,12 triliun.
Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatat hingga akhir September 2025, portofolio berkelanjutan Perseroan mencapai Rp192,4 triliun atau 24 persen dari total kredit, terdiri dari pembiayaan sosial-ekonomi dan pembiayaan hijau.
Direktur Risk Management BNI David Pirzada, menjelaskan bahwa langkah ini menjadi bukti komitmen BNI dalam mempercepat transisi menuju ekonomi hijau.
“Seluruh dana hasil penerbitan Sustainability Bond dialokasikan untuk proyek-proyek hijau yang memenuhi kriteria lingkungan. Kami ingin memastikan pembiayaan tidak hanya berdampak ekonomi, tetapi juga sosial dan lingkungan,” katanya.
David menyatakan, BNI terus memperkuat posisi sebagai pelopor keuangan berkelanjutan di Indonesia. Melalui penerbitan Sustainability Bond, BNI menyalurkan pembiayaan ke berbagai proyek ramah lingkungan, termasuk energi terbarukan dan efisiensi energi serta pembiayaan sosial ekonomi UMKM.
Baca juga: BNI Raup Laba Bersih Rp15,12 Triliun, DPK Naik 21,4 Persen di Kuartal III 2025
Sebagai informasi, BNI hingga kuartal III 2025 berhasil meraup laba bersih konsolidasi Rp15,12 triliun. Angka ini terkontraksi 7,24 persen secara tahunan (year on year/yoy) dari kuartal III 2024 yang sebesar Rp16,3 triliun.
Dari fungsi intermediasi, BNI hingga akhir September 2025, total penyaluran kredit BNI tumbuh 10,5 persen yoy menjadi Rp812,2 triliun.
Secara rinci, kredit korporasi naik 12,4 persen yoy menjadi Rp450,7 triliun, ditopang peningkatan pembiayaan kepada korporasi swasta, BUMN, dan institusi. Sementara itu, kredit segmen menengah tumbuh 14,3 persen yoy, dan kredit UMKM non-KUR meningkat 13,9 persen yoy menjadi Rp46,3 triliun.
Selanjutnya, pada segmen konsumer juga menunjukkan kinerja positif dengan pertumbuhan 9,6 persen yoy menjadi Rp150,2 triliun, ditopang pembiayaan KPR, personal loan, dan kartu kredit. Sinergi dengan anak perusahaan turut memperkuat ekosistem bisnis BNI, tercermin dari pertumbuhan kredit usaha di level grup yang naik 15,3 persen yoy menjadi Rp17,4 triliun. (*)
Editor: Yulian Saputra









