Jakarta–PT BPD Jawa Barat & Banten Tbk (BJB) membukukan kenaikan laba 20,6% secara year on year (yoy) pada September 2015 menjadi Rp864 miliar.
Pencapaian tersebut didorong oleh pendapatan bunga bersih yang naik 8,4% yoy menjadi Rp3,5 triliun dan fee based income yang tumbuh 47,4% dari Rp230 miliar menjadi Rp338 miliar.
“Kami ke depan akan meningkatkan fee based. Tahun 2017 trade finance akan ditingkatkan, kita bangun fondasi perkreditan, agar mulai meningkatkan fee based,” kata Direktur Utama BJB Ahmad Irfan dalam Paparan Kinerja di Jakarta, Kamis, 29 Oktober 2015.
Seiring dengan meningkatnya laba perusahaan, total aset bank BJB jug amengalami kenaikan sebesar 21,5% yoy sehingga mencapai Rp95,6 triliun. Kenaikan tersebut dikontribusi oleh kenaikan Dana Pihak Ketiga (DPK) bank BJB yang jugatumbuh 26, 8% menjadi Rp81,8 triliun. Namun Net Interest Margin (NIM) sedikit berkurang dari 6,7% pada periode yang sama tahun lalu menjadi 6% September tahun ini. Penurunan NIM tersebut menurutnya terjadi karena deposito yang masih melimpah pada periode tersebut. Tercatat, deposito mencapai 48,5% dari total DPK, sementara CASA 51,5%.
“NIM kita memang di bawah target, target kita 6,4%, tidak tercapainya NIM karena kondisi DPK masih ada dana mahal sehingga kita di semester 1 kita mengadakan rapat untuk mengurangi biaya dana, sehingga September baru tergambar NIM kita di 6%,” tambahnya.
Sementara di sisi kredit, Perseroan mencatat pertumbuhan 11,2% dari Rp48,9 triliun pada September 2014 menjadi Rp54,4 triliun pada September 2015. Dari total kredit tersebut, kredit konsumer mencapai Rp37,2 triliun tumbuh 13,8% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara kredit komersial mencapai Rp9,1 triliun tumbuh 27,6%. Kredit perumahan tumbuh 4,5% menjadi Rp4,475 teiliun, dan kredit mikro tercatat tumbuh negatif 24,8% menjadi Rp3,6 triliun. (*) Ria Martati