Jakarta – Walaupun dalam situasi pandemi yang terjadi sepanjang tahun 2020, kinerja wealth management Bank Central Asia (BCA) pada tahun 2020 terbilang cukup baik dengan minat dan antusiasme investasi dari para nasabah yang meningkat. Dimana hal ini terlihat dari pertumbuhan asset under management (AUM) produk reksa dana dan obligasi yang mencapai lebih dari 47% secara tahunan per akhir Oktober 2020.
Adapun dari peningkatan ini, dana kelolaan wealth management mencapai Rp68 triliun per Oktober 2020. Berdasarkan analisa data transaksi investasi nasabah yang ada, kinerja investasi di atas dikontribusi oleh semua segmen nasabah dari total AUM dengan porsi sebagai berikut yaitu nasabah BCA Solitaire sebesar 20% dan nasabah BCA Prioritas lebih dari 60% dan sisanya nasabah reguler.
Dari sisi produk, wealth management BCA menawarkan produk investasi yang terdiri dari reksa dana dan obligasi, serta produk bancassurance. Persentase AUM terbesar diduduki oleh produk investasi (obligasi dan reksadana) sekitar 83% dan bancassurance sekitar 17% per Oktober 2020 dimana AUM untuk produk investasi mencapai Rp56 triliun.
“Kami senantiasa memberikan solusi sesuai dengan kebutuhan nasabah dan memberikan kemudahan bagi nasabah dalam bertransaksi solusi investasi maupun asuransi kapanpun dan dimanapun, baik di cabang maupun di channel digital Wealth Management BCA yaitu aplikasi Welma yang juga disertai beragam penawaran program marketing. Secara internal kami juga terus meningkatkan kualitas SDM dalam mengoptimalkan layanan kepada nasabah,” papar Christine Setyabudhi, Senior Executive Vice President Wealth Management BCA.
Nasabah bisa mendapatkan layanan wealth management di seluruh kantor BCA yang beroperasi sesuai ketentuan OJK dan melalui aplikasi Welma yang sudah tersedia untuk memudahkan nasabah bertransaksi. Dalam layanan bagi nasabah BCA Prioritas dan BCA Solitaire, BCA memberikan layanan yang lebih personal dengan adanya Personal Relationship dan Wealth Specialist Officer di masing-masing ruangan BCA Prioritas dan BCA Solitaire. (*) Ari Astriawan