Jakarta – Era transformasi dan kemajuan teknologi mendorong peningkatan kebutuhan masyarakat akan barang maupun jasa melalui platform digital. Sistem pembayaran berbasis digital adalah bagian terpenting yang harus terus dikembangkan oleh regulator dan penyelenggara industri keuangan dan perbankan untuk menciptakan metode pembayaran yang semakin membaik.
Arus digitalisasi ini juga memberikan peluang dalam penggunaan channel digital di Indonesia. Apalagi, pandemi Covid-19 telah merubah pola transaksi masyarakat. Terjadi shifting behavior – dimana pola transaksi masyarakat saat ini mulai beralih menjadi serba digital. Pun demikian, dengan kebiasaan nasabah dalam berbelanja. Budaya belanja masyarakat kini telah bergeser menjadi belanja secara daring melalui e-commerce. Hal ini tercermin dari meningkatnya transaksi e-commerce di tanah air.
Deputi Gubernur BI Doni P. Joewono mengatakan, pada kuartal I-22, total nilai transaksi e-commerce tumbuh 19,83% yoy. Pun dari sisi volume, tercatat naik 38,43% yoy. “Peningkatan total nilai transaksi e-commerce dan volume ini seiring peningkatan belanja masyarakat secara daring dan banyak strategi marketing di marketplace,” ujar Doni dalam Rapat Dewan Gubernur BI, beberapa waktu lalu.
Doni menambahkan, peningkatan penjualan di e-commerce juga seiring dengan makin mudahnya pembayaran secara daring. Sehingga, masyarakat menjadi lebih nyaman dalam melakukan transaksi di e-commerce. Lebih lanjut, ia memperkirakan secara keseluruhan total nilai transaksi e-commerce di tahun ini mampu mencapai sekitar Rp526 triliun atau naik 31,1% yoy. Sedangkan dari sisi volume, diperkirakan akan naik lebih dari 50% atau lebih tepatnya di 58,1% yoy.
Meningkatnya pertumbuhan transaksi e-commerce ini bukan tanpa sebab. Salah satu faktor yang menjadi pemicunya, adalah strategi marketing yang dilakukan oleh marketplace, seperti mengadakan promo diskon, gratis ongkir, cashback, pinjaman hingga program cicilan 0%. Tingginya antusiasme belanja daring ini pun telah dikemas oleh marketplace-marketplace di tanah air ke dalam semarak pekan diskon, di setiap tanggal dan bulan yang sama.
Yang terbaru, semarak pekan diskon diadakan pada tanggal 9.9 atau 9 September 2022 lalu, sejumlah marketplace turut memeriahkan tanggal tersebut dengan menawarkan beragam promo menarik kepada konsumen. Asosiasi E-commerce Indonesia (IdeA) menyebut, kampanye atau semarak pekan diskon ini, bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang kemudahan belanja online yang bisa dilakukan dengan aman dan nyaman oleh siapa saja dan kapan saja. Tidak hanya itu, kampanye yang digelar selama 24 jam ini juga memiliki misi untuk memajukan industri e-commerce di Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan pengguna internet yang cukup tinggi.
Kendati demikian, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan masyarakat untuk hati-hati dan bijak dalam berbelanja online, termasuk dengan menggunakan fasilitas dana pinjaman untuk berbelanja. Dilansir dari sikapiuangmu.ojk.go.id, jika konsumen hendak menggunakan fasilitas pinjaman untuk belanja online, konsumen harus memastikan bahwa fasilitas tersebut telah berizin dan terdaftar di OJK.
Pada 12 Juli 2022 lalu, Bank digital LINE Bank oleh Hana Bank (LINE Bank) meluncurkan fitur pinjaman digital, yakni Pinjaman Quick Credit & KTA. Anton Hermawan, Consumer Banking Director, PT Bank KEB Hana Indonesia, mengatakan peluncuran fitur pinjaman digital ini diharapkan mampu membantu lebih banyak kaum muda dalam memenuhi kebutuhan gaya hidup mereka dengan cara yang lebih mudah dan aman, serta mendukung mereka dalam pengelolaan keuangan secara bertanggung jawab melalui ekosistem perbankan digital dari LINE Bank.
“Kehadiran fitur pinjaman ini diharapkan mampu memberikan akses yang lebih mudah dalam mengajukan kredit, melalui proses yang seluruhnya berbasis ekosistem digital. Selain itu, nasabah kami juga bisa menikmati fitur-fitur lainnya yang kompetitif,” katanya, beberapa waktu lalu.
Selain itu, beragam kemudahan pada fitur pinjaman LINE Bank oleh Hana Bank dihadirkan bagi para calon nasabahnya, seperti fitur cek kredit limit dalam 1 menit, bebas biaya admin dan provisi, limit pinjaman hingga Rp100.000.000, pencairan pinjaman kapan saja dan opsi pembayaran yang fleksibel. Selain itu, bagi pengguna yang memiliki histori kredit yang baik, berpeluang mendapatkan kenaikan limit pinjaman. Tahun pertama peluncuran fitur ini akan berfokus pada wilayah Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya.
Dalam rangka peluncuran fitur Pinjaman Quick Credit & KTA ini, LINE Bank oleh Hana Bank juga mengadakan program akuisisi berupa cashback hingga Rp2.000.000; serta berbagai promo menarik hasil kerjasama dengan beberapa partner Bank, diantaranya pengajuan pinjaman melalui aplikasi Cashbac, Elevenia, dan Dinomarket. Promo tersebut berlaku bagi nasabah baru LINE Bank dan belum pernah memiliki rekening LINE Bank. Selanjutnya LINE Bank juga akan melakukan kerjasama dengan Cekaja.com sebagai finacial marketplace yang akan memberikan promo-promo menarik lainnya untuk fitur Pinjaman.
Sebagai informasi, sejak diluncurkan tahun 2021 lalu di Indonesia, LINE Bank oleh Hana Bank telah mendapat izin dari BI dan OJK, serta telah mendukung pembayaran melalui QRIS. Selain itu LINE Bank juga memperluas mitra pembayaran di dalam aplikasi LINE Bank, yang kini menjadi 40 mitra pembayaran mulai dari: pengisian e-Wallet, pembayaran utilitas, pembelian tiket, pembayaran asuransi dan pembayaran kartu kredit. (*) Ayu Utami