Jakarta–Bank Indonesia (BI) meyakini suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) akan terus mengalami penurunan di tahun depan. Hal ini sejalan dengan kebijakan Bank Sentral yang telah melonggarkan suku bunga acuannya (BI 7-day Reverse Repo Rate) dan Giro Wajib Minimum (GWM).
Sebagai informasi, Bank Sentral telah melakukan transmisi kebijakan moneternya melaui penurunan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate di sepanjang Januari 2016 sampai dengan Oktober 2016 hingga mencapai 150 basis points (bps) atau 1,5% menjadi 4,75%.
Selain itu, BI juga sudah menurunkan GWM Primer dalam rupiah sebesar 1%, dari 7,5% ke level 6,5%, yang sudah berlaku sejak 16 Maret 2016. Kebijakan penurunan GWM Primer dalam rupiah tersebut diharapkan dapat meningkatkan likuiditas perbankan nasional, yang nantinya bisa mendorong penyaluran kredit perbankan dalam ke depannya.
“Artinya kita sudah lakukan pelonggaran dari sisi kebijakan moneter, dengan penurunan BI Rate atau BI 7-day Repo Rate 150 bps, lalu penurunan GWM, LTV juga dilonggarkan. Memang ada pengaruhnya, kita sudah lihat sekarang itu sudah turun (suku bunga kredit),” ujar Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial BI, Dwityapoetra Soeyasa Besar, di Jakarta, Rabu, 14 Desember 2016. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More