Peningkatan penjualan terjadi pada semua tipe rumah, terutama rumah tipe kecil sejalan dengan program pembangunan rumah murah yang dicanangkan pemerintah.
Tingginya penjualan rumah murah tersebut, sejalan dengan meningkatnya realisasi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada triwulan III-2016, yakni sebesar Rp3,02 triliun, atau mengalami kenaikan dibandingkan pada triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar Rp0,32 triliun
Pada kuartal IV-2016, indeks harga properti residensial secara triwulanan (qtq) diperkirakan masih mengalami kenaikan (0,28%, qtq), melambat dibanding 0.36% (qtq) pada triwulan III-2016.
Kenaikan harga rumah terendah diprediksi terjadi pada rumah tipe besar (0,22%, qtq). Sedangkan menurut wilayah, harga rumah diproyeksi menurun di Manado (-0,02%, qtq), Jabodetabek-Banten (-0,13%, qtq) dan Pontianak (-0,455, qtq).
Sementara itu, sebagian besar responden berpendapat bahwa faktor utama yang dapat menghambat pertumbuhan bisnis properti adalah suku bunga KPR (20,18%), uang muka rumah (18,01%), perizinan (16,22%), kenaikan harga bahan bangunan dan pajak (14,28%). (*)
(Baca juga: Menguju Efektivitas Kebijakan Suku Bunga Baru)
Editor: Paulus Yoga
Poin Penting Gubernur BI Perry Warjiyo melantik 29 Pemimpin Satuan Kerja Bank Indonesia sebagai tindak… Read More
Poin Penting Komisi X DPR RI mendesak evaluasi menyeluruh program MBG, terutama standar operasional, pengawasan,… Read More
Jakarta - PT ITSEC Asia Tbk (CYBR) menegaskan pentingnya memperkuat ketahanan siber nasional serta peran… Read More
Poin Penting CIMB Niaga Syariah membuka peluang merger dan kemitraan strategis, namun langkah tersebut belum… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah menguat… Read More
Poin Penting Purbaya tolak distribusi baju ballpress ke korban bencana karena meski baru, pakaian ballpress… Read More