Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimis pertumbuhan ekonomi global akan lebih membaik meski masih terkontraksi pada tahun 2020. Bahkan, BI merevisi keatas pertumbuhan ekonomi global 2020 menjadi minus 3,8% atau lebih baik dari prediksi sebelumnya yakni minus 4,9%.
Perry mengatakan, beberapa sumber pertumbuhan ekonomi di akhir tahun 2020 akan mendorong pemulihan ekonomi global. Dengan begitu, meski tahun ini masih minus 3,8% BI menyebut ekonomi global pada 2021 mendatang akan positif 5%.
“Sumber PDB 2021 akan semakin baik, sumber PDB pertama dari ekspor, kinerja ekspor baik dan tahun depan semakin baik ini didukung oleh pertumbuhan ekonomi global yang akan baik. Dimana 2021 PDB gobal kami perkirakan 5% dan tahun ini minus 3,8%,” kata Perry di Outlook Perekonomian Indonesia “Meraih Peluang Pemulihan Ekonomi 2021”, Selasa 22 Desember 2020.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi dari mitra dagang berbagai negara yaitu China juga diprediksi akan semakin membaik. BI meramal ekonomi China akan membaik di 7,8% pada 2021 mendatang. Tak hanya itu, ekonomi di negeri paman sam juga diprediksi akan pulih di kidaran 4,3% pada 2021 mendatang.
Tak hanya itu, faktor kedua tambah Perry angka konsumsi baik swasta maupun Pemerintah juga diharapkan bakal menopang pertumbuhan ekonomi nasional sehingga mendukung pemulihan ekonomi global. Tak hanya itu saja, stimulus fiskal yang dilakukan pemerintah melalui bantuan sosial serta gencarnya investasi dan penanaman modal juga diharap bakal mendorong pemulihan ekonomi.
Untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia sendiri BI memperkirakan bakal mulai positif pada triwulan IV 2020 lalu ekonomi RI akan berada pada kisaran minus 1% hingga minus 2% pada 2020, serta selanjutnya meningkat pada kisaran 4,8-5,8% pada 2021. (*)
Editor: Rezkiana Np