“Situasinya saat ini Fed Fund rate naik dan ada juga perubahan kepemimpinan di AS yang dianggap lebih berisiko,” ucapnya.
Kendati demikian, kata dia, meski tantangan dari eksternal tidak semakin mereda, namun pengelolaan makroekonomi yang dilakukan pemerintah dan BI bisa diterima oleh pasar secara baik. “Kami anggap itu menunjukkan adanya persepsi yang positif,” papar Mirza.
Mirza menambahkan, bahwa saat ini situasi pasar obligasi terus membaik. “Walaupun Fed Fund rate akan mengalami kenaikan dua kali lagi di 2017, semoga capital inflow ke Indonesia bisa tetap besar plus net Foreign Direct Investment (FDI) bisa mengalami kenaikan,” tutupnya. (*)
Editor: Paulus Yoga