Jakarta – Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di level 5 persen dan inflasi sebesar 3,2 persen pada tahun 2024
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengungkapkan asumsi tersebut mempertimbangkan perubahan kondisi ekonomi global dan domestik terkini yang telah dilakukan penyesuaian terhadap asumsi makroekonomi.
Baca juga: Bukan Isu Politik, Ekonom Lebih Waspadai Hal Ini yang Bakal Hantui Ekonomi RI di 2024
“Kami sampaikan pertumbuhan ekonomi domestik pada 2024 kami perkirakan dapat mencapai 5 persen. Demikian juga inflasi 3,2 persen ,” ujar Perry dalam raker bersama DPR RI, dikutip, Selasa 14 November 2023.
Adapun, Perry menjelaskan ada 6 faktor dari kondisi global yang dapat berimplikasi pada ekonomi domestik. Sehingga, asumsi makroekonomi dilakukan penyesuaian.
Pertama, pertumbuhan ekonomi global melemah atau slower growth. Kedua, inflasi global yang masih tinggi meski sudah dilakukan pengetatat moneter, hal ini tentu berdampak pada kondisi ekonomi global yang ketiga yakni, suku bunga acuan tinggi dalam waktu lebih lama atau higher for longer.
Baca juga: BI Masih Optimis Ekonomi RI Masih Bisa Tumbuh 5,01 Persen di 2023
Kelima, penguatan dolar dan terakhir kembalinya aliran modal ke negara maju atau cash is the king.
“Ini menyebabkan suku bunga negara maju khususnya di Amerika itu semakin tinggi dan kemungkinan akan lama, diikuti dengan mata uang dolar yang sangat kuat atau strong dolar dan juga pelarian modal ke aset global yang liquid atau case is the king,” jelasnya. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra