Ilustrasi: Dolar makin menguat pasca kemenangan Donald Trump di Pilpres 2024. (Foto: istimewa)
Jakarta–Bank Indonesia (BI) memperkenalkan produk transaksi lindung nilai (hedging) melalui structured product berupa Call Spread Option. Transaksi call spread ini, memiliki nett premi yang lebih murah dibandingkan produk lainnya.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo, di Jakarta, Senin, 21 Agustus 2017. Menurutnya, jika rata-rata forward swap itu net preminya di kisaran 5 persen, maka call spread akan kurang dari itu atau bahkan setengahnya.
“Bukan berarti hedging selama ini enggak dilakukan, tapi sudah dilakukan dalam bentuk forward swap option. Sekarang ada produk baru yang lebih murah yang disebut call spread maupun interest rate swap. Kalau yang tadi ditandatangani (PLN) call spread kalau interest rate swap belum ada,” tukasnya.
Menurut Perry, adanya skema ini diharapkan dapat meningkatkan pengelolaan risiko valuta asing sehingga mendukung peningkatan resiliensi sistem keuangan Indonesia. Selama ini banyak perusahaan yang sudah melakukan hedging, namun kebanyakan transaksi yang digunakan adalah FX Forward, FX Option ataupun FX Swap. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More