Jakarta – Bank Indonesia (BI) menilai, implementasi Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) atau National Payment Gateway (NPG) berpotensi mengefisienkan biaya transaksi yang cukup besar. Hal tersebut karena adanya penurunan biaya transaksi Merchant Discount Rate (MDR) di setiap transaksi.
“Penerapan GPN ini memiliki potensi efisiensi dana sekitar Rp230 miliar per-tahun dengan adanya penurunan biaya MDR baik dengan on-us maupun off-us,” ungkap Deputi Gubernur BI Sugeng di Kompleks BI Jakarta, Kamis 28 Desember 2017.
Sugeng menambahkan, dengan penerapan GPN, biaya transaksi Merchant Discount Rate (MDR) antar-sesama bank (on-us) menjadi sebesar 0,15 persen serta untuk transaksi bank yang berbeda (off-us) menjadi sebesar 1 persen.
“Biaya setiap transaksi off-us diturunkan, dari yang tadinya 2,2 persen menjadi 1 persen, sedangkan untuk transaksi on-us yang tadinya sebesar 1,8 persen menjadi 0,15 persen ini akan lebih efisien,” jelas Sugeng.
Sebagai informasi, MDR merupakan jumlah potongan uang yang dikenakan bank kepada merchant atau toko, dari setiap transaksi yang dilakukan dengan mesin electronic data capture (EDC). Sebagaimana diketahui, besaran potongan tersebut bervariasi, sesuai dengan kesepakatan, atau sesuai ketetapan regulator.
GPN sendiri telah diluncurkan BI pada 4 Desember 2017 lalu. Sedangkan implementasi GPN akan tertera pada setiap kartu yang dimiliki oleh nasabah, dimana nantinya di setiap kartu debit perbankan akan dicantumkan logo GPN dengan gambar Garuda merah di sisi kiri bawah. Untuk pendistribusian kartu dengan logo GPN sendiri akan dimulai pada Januari 2018. (*)