Jakarta – Bank Indonesia (BI) telah mengantongi Rp113,70 triliun dari lelang Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sejak diterbitkan hingga 17 Oktober 2023.
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan pasar menyambut baik penerbitan SRBI yang tecermin pada tingginya penawaran dibandingkan dengan target (oversubscribed).
Baca juga: Buah Manis SRBI, Aliran Modal Asing Rp1,67 Triliun Masuk RI
“Hingga 17 Oktober 2023, lelang SRBI telah dilakukan sembilan kali dengan outstanding mencapai Rp113,70 triliun,” ujar Perry dikutip, Jumat 20 Oktober 2023.
Perkembangan tersebut juga diikuti dengan transaksi di pasar sekunder. Selain itu, penerbitan SRBI juga mendukung masuknya aliran investasi portofolio asing seperti tecermin pada net beli SRBI oleh investor nonresiden sebesar Rp9,81 triliun.
Perry menambahkan, berbagai perkembangan ini secara umum menunjukkan SRBI dapat menggantikan peran Reverse Repo (RR) SBN sebagai instrumen moneter kontraksi dan sekaligus dapat menarik aliran modal masuk untuk memperkuat ketahanan eksternal ekonomi Indonesia dari dampak rambatan global.
Dalam hal ini, Bank Indonesia terus melakukan inovasi untuk meningkatkan efektivitas kebijakan moneter dalam memastikan inflasi terkendali dan nilai tukar rupiah tetap stabil.
Baca juga: Baru Diterbitkan, SRBI Oversubscribed 4,2 Kali Lipat
Kebijakan suku bunga diperkuat dengan penerbitan instrumen moneter SRBI (kontraksi) yang pro-market, dalam rangka memperkuat upaya pendalaman pasar uang dan mendukung upaya menarik portfolio inflows, dengan mengoptimalkan aset SBN yang dimiliki Bank Indonesia sebagai underlying. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra