Lombok–Bank Indonesia (BI) mendukung inovasi dan intervensi dalam upaya meningkatkan pembiayaan sektor pertanian yang dilakukan secara berkesinambungan. Termasuk mempelajari dan mengimplementasikan berbagai best practices yang sesuai dengan potensi dan situasi di masing-masing negara.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Asisten Gubernur Bank Indonesia, Dyah Nastiti K. Makhijani, dalam keterangannya saat membuka lokakarya yang diselenggarakan Bank Indonesia dan Asia-Pacific Rural and Agricultural Credit Association (APRACA), di Lombok, Rabu, 22 Maret 2017.
Dia mengatakan, lokakarya bertujuan untuk mendiseminasikan hasil pilot project yang telah dilaksanakan sebelumnya, mengenai pengembangan jasa keuangan di sektor pertanian dan pedesaan yang berkelanjutan melalui aplikasi best practice yang sesuai dengan kondisi masing-masing negara.
Pilot project tersebut merupakan kolaborasi antara APRACA dan International Fund for Agricultural Development (IFAD), dan secara resmi disebut Documenting Global Best Practices on Sustainable Models of Pro-Poor Rural Financial Services in Developing Countries (RuFBeP Project). (Bersambung ke halaman berikutnya)
Jakarta - Sejumlah bank digital di Indonesia telah merilis laporan keuangan pada kuartal III 2024.… Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mencatat penermaan dari sektor usaha ekonomi digital hingga 31 Oktober 2024 mencapai… Read More
Jakarta - Kinerja fungsi intermediasi Bank Jasa Jakarta (Bank Saqu) menunjukkan hasil yang sangat baik… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung upaya PBB dalam mewujudkan perdamaian dan keadilan internasional. Termasuk… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding paylater atau Buy Now Pay Later (BNPL) di perbankan… Read More
Jakarta - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menargetkan jumlah agen asuransi umum mencapai 500 ribu… Read More