Magelang – Bank Indonesia (BI) mendorong produktivitas pertanian Kabupaten Magelang, Jawa Tengah (Jateng) melalui program sosial dalam bentuk sarana dan prasarana pendukung kegiatan produksi.
Gubernur BI Agus DW Martowardojo, di Magelang, Sabtu, 1 April 2017 mengatakan, penyerahan program sosial tersebut merupakan bagian rangkaian kegiatan Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah (Rakor Pusda) yang dilaksanakan Bank Sentral.
Untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Magelang, kata Agus, program menyasar dua lokasi, yaitu Kecamatan Ngablak dan Kecamatan Secang. Bantuan dalam bentuk mesin berteknologi ozon, cold storage, green house, sumur pengairan, irigasi tetes dan genset diberikan kepada Kelompok Tani Mutiara Organik, Ngablak, yang melakukan pengembangan hortikultura organik.
Sementara Gabungan Kelompok Tani Giri Makmur, Kecamatan Secang diberi bantuan dalam bentuk gudang pangan, mesin ozon, cold storage, green house, gedung sekretariat koperasi, akses jalan dan genset untuk mendukung peningkatan produktivitas cabai merah.
Sejak 2015, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah telah melakukan pelatihan, pembinaan dan pemberian bantuan sosial kepada Kelompok Tani Mutiara Organik untuk meningkatkan produktivitas pertanian hortikultura yang dikembangkan terintegrasi dengan peternakan sapi perah.
Program ini berjalan dengan baik dan mampu meningkatkan kualitas produk cukup signifikan, terutama sejak diperolehnya sertifikasi organik dari Lesos, sehingga Kelompok Tani dapat bekerjasama dengan pasar modern/swalayan.
Sementara itu, Gabungan Kelompok Giri Makmur yang beranggotakan 37 kelompok tani memiliki cabai sebagai komoditas unggulan. Kondisi cuaca yang memengaruhi pola tanam dan produksi cabai menjadi kendala ketersediaan pasokan cabai.
“Bantuan yang diberikan BI diharapkan dapat membantu periode tanam dan ketersediaan pasokan yang lebih stabil khususnya di wilayah yang bersangkutan,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur BI juga memberikan bantuan simbolis kepada Kelompok Sadar Wisata Cebong Sikunir dalam rangka konservasi lingkungan wisata “Dieng Bersih” dalam bentuk program pengelolaan sampah terpadu berbasis pemberdayaan masyarakat, konservasi lingkungan, pembenahan saluran pipa dan pemberian tanda jalan (signage).
Selain itu, bantuan juga diberikan kepada Kelompok Pemerhati dan Pengawas Mangrove, Desa Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara dalam bentuk penanaman 50.000 ribu pohon mangrove untuk membantu mengurangi abrasi, intrusi air laut ke daratan, menjaga habitat asli fauna laut dan sebagai tempat pemijahan hewan-hewan laut.
“Secara jangka panjang diharapkan hutan mangrove dapat menjadi obyek penelitian, obyek wisata dan sarana edukasi,” paparnya.
Program sosial yang dilaksanakan BI ditujukan untuk membantu berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya terkait bidang ekonomi. Selain itu, juga untuk meningkatkan potensi perempuan dalam mendukung ekonomi keluarga. Bantuan difokuskan kepada pelatihan manajemen keuangan, pemberian bantuan sarana usaha, pengolahan produk bernilai tinggi serta perluasan pasar.
“Dengan program sosial yang diserahkan hari ini di Jawah Tengah, Bank Indonesia berharap dapat berkontribusi memberi makna bagi perekonomian Jawa Tengah, dan Indonesia pada umumnya,” tutup Agus. (*)