Jakarta – Mandiri Sekuritas memprediksi Bank Indonesia (BI) akan memangkas suku bunga acuan atau BI Rate hanya sekali di tahun ini. Pemangkasan tersebut hanya sebesar 25 basis poin (bps) di kuartal IV 2024.
Meski demikian, terdapat ruang pemangkasan yang lebih besar apabila Amerika Serikat (AS) mengalami resesi atau hard landing pada tahun 2024.
“Tahun depan kami ekspektasikan BI akan cut lebih besar, karena tadi kita melihat rupiah ada ruang penguatan yang lebih signifikan,” kata Chief Economist Mandiri Sekuritas Rangga Cipta dalam Economic and Market Outlook, Rabu, 7 Agustus 2024.
Baca juga: Bos BI Ramal Suku Bunga AS Turun Lebih Cepat di November 2024
Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan bahwa suku bunga acuan BI atau BI Rate seharusnya sudah mulai dipangkas pada dua bulan lalu. Namun, BI terpaksa harus menahan BI Rate pada level 6,25 persen hingga saat ini.
Perry menjelaskan penahanan suku bunga acuan tersebut disebabkan karena faktor risiko global yang masih tidak pasti.
“BI Rate dalam dua bulan kemarin kami tahan. Karena mestinya BI rate itu sudah turun. Karena BI rate itu adalah ditentukan bagaimana proyeksi inflasi ke depan dan inflasi tahun ini itu rendah,” ujar Perry dalam Konferensi Pers KSSK III.
Baca juga: The Fed Beri Sinyal Pangkas Suku Bunga, Begini Tanggapan BI
Perry menjelaskan bila mengacu pada data, inflasi Indonesia masih berada di kisaran target 2,5 persen plus minus 1 persen. Artinya, seharusnya BI Rate sudah mulai turun, namun BI masih menahan suku bunga dikarenakan harus menjaga stabilitas keuangan dari ketidakpastian ekonomi global.
Adapun pada Juli 2024, inflasi Indonesia di level 2,42 persen dan inflasi inti di level 1,9 persen.
“Kami harus pastikan kondisi global terkendali dulu,” paparnya. (*)
Editor: Galih Pratama