Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masuk atau capital inflow ke Indonesia pada minggu keempat Januari 2025 mencapai Rp11,52 triliun.
Berdasarkan data transaksi yang dihimpun BI untuk periode 20–23 Januari 2025, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat melakukan beli neto senilai Rp11,52 triliun.
Aliran modal asing pada pekan keempat Januari 2025 ini, mencatatkan aliran modal asing masuk di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Baca juga: IHSG Naik 0,16 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar BEI Turun Tipis
“Terdiri dari jual neto sebesar Rp0,35 triliun di pasar saham, beli neto Rp9,60 triliun di pasar SBN, dan beli neto Rp2,27 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI),” ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam keterangan resminya, dikutip pada Minggu, 26 Januari 2025.
Sementara itu, premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun turun ke level 73,01 bps per 23 Januari 2025, dibandingkan dengan 76,14 bps per 17 Januari 2025.
Dengan demikian, selama 2025, berdasarkan data setelmen sampai dengan 16 Januari 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp2,03 triliun di pasar saham, jual neto Rp1,91 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp2,95 triliun di SRBI.
Baca juga: Efek Domino Kebijakan Trump ke Pasar Saham Indonesia
Selain itu, BI juga melaporkan perkembangan nilai tukar pada periode 20-24 Januari 2025. Pada Kamis, 23 Januari 2025, nilai tukar rupiah ditutup di level (bid) Rp16.275 per dolar AS dan dibuka pada level (bid) Rp16.235 per dolar AS pada Jumat, 24 Januari 2025.
Sementara itu, yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun mencatat penurunan, dari 7,06 persen pada Kamis, 23 Januari 2025, menjadi 7,03 persen pada Jumat, 24 Januari 2025.
Sementara indeks dolar (DXY) melemah ke level 108,05, sedangkan yield US Treasury (UST) dengan tenor 10 tahun naik ke level 4,644 persen pada periode yang sama.
Editor: Yulian Saputra