Jakarta – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengingatkan pelaku perbankan untuk melakukan digitalisasi agar lebih memudahkan masyarakat.
Menurutnya, dengan canggihnya teknologi di industri keuangan, para bankir kini tak bisa hanya berdiam diri menunggu konsumen datang ke kantor cabang. Bahkan Perry menyebut, konsumen akan pergi meninggalkan bank yang tidak melakukan digitalisasi.
“Jadi para bankir apakah Anda ingin di-sowani (didatangi), lama-lama anda ditinggalkan, wes dijaminlah. Kalau para bankir masih pengin disowani kepada panjenengan semua, Anda kemudian enggak ada kerjaan, akan ditinggal konsumen,” ujar Perry dalam webinar Early Year Forum Bank Indonesia dan Infobank, Jumat 22 Januari 2021.
Menurutnya,di era digitalisasi, semua kebutuhan perbankan masyarakat bisa dilakukan melalui smartphone. Hal itulah yang menyebabkan transaksi digital banking melebihi nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. BI mencatat, sepanjang 2020 transaksi digital banking di Indonesia telah mencapai Rp27.036 triliun.
“Dulu kan masyarakat harus sowan ke yang mulia para bankir-bankir ini. Mau transfer, ambil uang, setor, nah sekarang you have to service them melalui digital banking. Sekarang masyarakat sudah pengennya transaksi hanya melalui hp,” tambah Perry.
Perry mengungkapkan, dengan perkembangan digital tersebut setidaknya 15 bank nasional sudah sangat agresif untuk melakukan transformasi digitalisasi. Kedepan dirinya berharap akan semakin banyak perbankan yang sudah terapkan digitalisasi. (*)
Editor: Rezkiana Np