Lalu, apa yang menyebabkan kredit macet di PermataBank? Ternyata biang kemacetan kredit PermataBank berasal dari sektor usaha manufaktur dan perdagangan besar, bukan dari debitur yang terafiliasi dengan grup usaha Astra. Sumber Infobank di PermataBank mengatakan, salah satu kredit macet itu justru disebabkan oleh debitur yang memiliki afiliasi dengan partai politik. “NPL naik karena wholesale banking, gara-gara kredit dari seorang politisi dari partai politik dengan personal guarantee,” ujar sumber Infobank, bulan lalu.
Ketika ditemui Infobank bulan lalu, Ridha mengatakan bahwa kewajiban adalah sesuatu yang harus diselesaikan. “Sempat juga tersirat, wah susah ini politisi, jenderal bintang empat, inilah, itulah. Saya bilang, waduh, jenderal bintang tujuh pun tidak apa-apa deh. Kalau orang ngutang ya utang,” ujarnya.
Ridha mengatakan, penyelesaian kredit macet debitur tersebut sudah pada tahap finalisasi dan bukan yang terbesar karena banyak debitur lain yang lebih besar. Kendati per Maret lalu PermataBank sudah mencatat laba Rp214,05 miliar, dibandingkan dengan per Februari 2016 yang merugi Rp247,10 miliar, Ridha mengatakan masih terlalu dini untuk bicara hasil dari perbaikan. Pihaknya masih sibuk mengatasi NPL dan menggenjot efisiensi. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More
Poin Penting KB Bank gelar GenKBiz & Star Festival 2025 di Bandung untuk mendongkrak kreativitas… Read More
Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More
Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More
Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More