Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan 19 hingga 23 Mei 2025 mengalami kenaikan sebesar 1,51 persen dan ditutup di level 7.214,163 dari 7.106,526 pada pekan lalu.
Tidak hanya itu, kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) juga mengalami kenaikan sebesar 1,97 persen menjadi Rp12.561 triliun dari Rp12.318 triliun pada sepekan sebelumnya.
Baca juga: IHSG Sepekan Naik 1,51 Persen, Kapitalisasi Pasar Jadi Rp12.561 Triliun
Berdasarkan pergerakan tersebut, BEI telah merangkum lima saham yang menjadi top leaders atau saham yang mendorong penguatan gerak IHSG di pekan ini, antara lain:
- PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) menyumbang peningkatan tertinggi sebesar 29,84 poin ke IHSG, dengan kenaikan harga saham 14,36 persen
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menyumbang sebanyak 25,55 poin ke penguatan IHSG, dengan harga saham yang naik 4,03 persen
- PT Barito Pacific Tbk (BRPT) menyumbang peningkatan 17,44 poin ke IHSG, dengan harga saham yang menguat 32,0 persen
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menyumbang kenaikan sebanyak 15,29 poin ke IHSG, dengan naiknya harga saham 2,35 persen
- PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) memberikan 10,66 poin ke penguatan IHSG dan harga sahamnya naik 5,56 persen.
Meski begitu, rata-rata frekuensi transaksi harian selama pekan ini mengalami perubahan sebesar 4,46 persen, menjadi 1,36 juta kali transaksi dari 1,42 juta kali transaksi pada pekan lalu.
Selanjutnya, rata-rata nilai transaksi harian BEI selama sepekan mengalami perubahan sebesar 12,51 persen menjadi Rp14,52 triliun dari Rp16,59 triliun pada pekan sebelumnya.
Baca juga: IHSG Ditutup Menguat di Tengah Koreksi 315 Saham, Ini Rinciannya
Lalu perubahan turut dialami oleh rata-rata volume transaksi harian Bursa pekan ini, yaitu sebesar 24,15 persen menjadi 22,78 miliar lembar saham dari 30,02 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.
Adapun investor asing pada Jumat (23/5) lalu, mencatatkan nilai beli bersih Rp589,43 miliar dan sepanjang 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp46,66 triliun. (*)
Editor: Yulian Saputra










