Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2022 mampu tumbuh impresif sebesar 5,72% yoy. Purbaya Yudhi Sadewa, Ketua Dewan Komisioner LPS mengatakan, pencapaian ini begitu istimewa karena terjadi di tengah situasi global yang masih dibayangi dengan ketidakpastian.
Hal tersebut, tercermin dari kredit perbankan yang tumbuh sebesar 11,9% yoy per Oktober 2022. Demikian pula Dana Pihak Ketiga juga tumbuh stabil pada level 9,4% di periode yang sama. Kedua hal tersebut menunjukkan dana dari sektor perbankan secara perlahan telah kembali mengalir ke sektor riil untuk menggerakkan perekonomian.
“Sistem perbankan kita merespons dengan sangat baik, mulai sekitar bulan Juni atau Juli 2021 pertumbuhan kredit mulai positif lagi. Pemerintah hanya menciptakan ruang untuk tumbuh, jadi recovery ekonomi berhasil karena jasa dari perbankan,” ujar Purbaya dalam LPS Banking Award, Selasa, 29 November 2022.
Kemudian, lanjutnya, di tahun 2022 LPS telah menyediakan dana untuk menanggulangi Bank Perkereditan Rakyat (BPR) yang diperkirakan 6 sampai 8 BPR akan jatuh, tapi hingga saat ini belum ada BPR yang jatuh atau tutup, ini menandakan bahwa ekonominya membaik.
“Perlu disadari juga bahwa perbaikan yang terjadi sekarang bukan terjadi begitu saja, ini karena respon kebijakan ekonomi fiskal yang baik didukung dengan manajemen perbakan yang baik. Jadi peran utama yang berhasil adalah dari KSSK (Komite Stabilitas Sistem Keuangan), kita bisa membalikan arah ekonomi dengan baik dan terukur,” pungkasnya. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra