Pihak BEI menuturkan saat ini investor mencoba mencari jalan aman, sambil memantau keputusan presiden terkait menteri-menterinya. Dwitya Putra
Jakarta – Pertemuan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, tadi malam di Istana Merdeka, terkait pergantian menteri di Kabinet Kerja menimbulkan sedikit kegundahan buat investor.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia Samsul Hidayat mengatakan, ketidakpastian tersebut membuat beberapa investor cenderung wait and see. Artinya, investor masih menunggu dan mengira-ngira keadaan perekonomian dalam negeri nanti seperti apa.
“Saya ga tau seberapa besar bobotnya isu itu, tapi intinya ketidakpastian itu membuat beberapa investor mencoba mencari jalan aman dulu,” kata Samsul di BEI Jakarta, Rabu, 12 Agustus 2015.
Kendati demikian lanjut Samsul, bahwa bobot terbesar sentimen yang membuat laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih betah di zona merah berasal dari sentimen global. Karena jika dilihat secara fundamental perusahaan Indonesia tidak ada masalah.
“Hanya memang ada di beberapa laporan keuangannya yang Juni 2015 ini situasinya kurang bagus. Secara fundamental perusahan bagus. Artinya kita tidak ada persoalan secara fundamental emiten kita,” jelasnya.
Samsul sendiri mengungkapkan perekonomian Indonesia yang saat ini terjadi merupakan imbas dari perekonomian dunia. Sehingga mempengaruhi beberapa investor terutama investor asing dalam keputusan transaksi saham di dalam negeri. (*)
@dwitya _putra14