Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan telah menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp275 miliar yang salah satunya akan digunakan untuk pengembangan Jakarta Automated Trading System (JATS).
Direktur Utama BEI, Iman Rachman, mengatakan bahwa kapasitas trading tersebut akan meningkat dari 7 juta trade menjadi 30 juta trade dan pesanan harian dari yang awalnya 15 juta menjadi 120 juta pesanan.
“Yang kedua peningkatannya adalah 15 order per second menjadi 50 ribu order per second dan 100 ribu order per second di 60 detik pertama,” ucap Iman dalam Konferensi Pers RUPSLB di Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2024.
Baca juga: Biaya Membuat Paspor Naik per Desember, Cek Rinciannya di Sini!
Lebih lanjut, Iman menjelaskan peningkatan tersebut juga akan diimplementasikan pada perangkat core network teknologi di Bursa, sebagai langkah mengurang latency dari 100 menjadi kurang dari 5 microsecond untuk mendukung penerimaan dan pengurusan order yang lebih cepat.
“Tentu saja selain peningkatan kapasitas diharapkan pembaruan sistem perdagangan ini dapat mempersiapkan bursa untuk menangkap peluang bisnis ke depannya salah satunya tentu saja untuk mengakomodasi penurunan low charge,” imbuhnya.
Adapun, Iman berharap, dengan adanya peningkatan kapasitas tersebut dapat mendukung pertumbuhan partisipasi investor ritel hingga 110 ribu per order dari 60 ribu per order pada tahun 2030.
“Dapat memperpotensi meningkatkan partisipasi investor retail ke depannya memang kita harapkan 2030 itu ada peningkatan sampai 60 ribu order per second jadi kita tingkatkan sampai 110 ribu order per second itu mungkin,” ujar Iman. (*)
Editor: Yulian Saputra