Poin Penting
- BRRC umumkan rencana aksi korporasi dengan Triple B, namun belum merinci bentuk kerja samanya dan dinilai tidak berdampak negatif bagi operasional maupun keuangan perseroan.
- Saham BRRC sempat menguat karena sentimen spekulatif pasar terkait kolaborasi dengan Triple B yang tengah agresif memperluas portofolio bisnis
- Analis mengingatkan investor agar menunggu rilis resmi perusahaan, mengingat pergerakan saham BRRC masih ditopang sentimen dan belum ada kejelasan tujuan.
Jakarta – PT Raja Roti Cemerlang Tbk. (BRRC) mengumumkan rencana aksi korporasi yang akan melibatkan kolaborasi strategis dengan PT Bisnis Bersama Berkah (Triple B).
“Rencana aksi korporasi ini diperkirakan tidak memberikan dampak negatif yang material terhadap kegiatan operasional, kondisi keuangan, maupun kelangsungan usaha perseroan,” ucap Sekretaris Perusahaan BRRC, Nurjihan Khairunisa beberapa waktu lalu.
Namun, BRRC belum memberikan rincian lebih lanjut terkait aksi korporasi yang akan dilakukan. Meski demikian pelaku pasar telah menyoroti aksi tersebut yang tercermin dalam pergerakan harga saham BRRC.
Direktur PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Reza Priyambada, menjelaskan bahwa lonjakan minat terhadap saham BRRC lebih banyak dipicu oleh spekulasi pasar. Menurutnya, pelaku pasar merespons cepat kabar kolaborasi antara BRRC dan Triple B.
Baca juga: Indeks INFOBANK15 Naik 0,25 Persen, Ini Daftar Saham Bank yang Menguat dan Melemah
“Pergerakan saham BRRC yang menguat tampaknya merupakan respons spekulatif dari pelaku pasar atas adanya kesepakatan dengan Triple B, meskipun belum ada kejelasan terkait kesepakatan bisnis apa yang akan dijalankan dan seperti apa tujuan akhirnya, karena ini masih tahap awal,” ucap Reza dalam keterangan tertulis, 17 November 2025.
Sentimen positif itu semakin kuat, disebabkan oleh Triple B yang saat ini juga tengah dalam proses rencana pengambilan saham di PT Multi Energy Jaya Abadi Tbk (MEJA).
Menurutnya, posisi Triple B yang sedang aktif mengembangkan portofolio bisnisnya turut menjadi faktor yang memperkuat persepsi positif investor terhadap potensi kolaborasi dengan BRRC.
Meski demikian, ia mengingatkan bahwa pergerakan harga yang kini terjadi masih bersifat sentiment-driven.
“Investor diimbau mencermati rilis resmi perusahaan terkait bentuk aksi korporasi serta proyeksi bisnis yang akan dijalankan sebelum mengambil keputusan investasi lebih jauh,” imbuhnya.
Adapun, harga saham BRRC pada penutupan perdagangan hari ini (17/11) berbalik ditutup melemah 8,67 persen ke posisi Rp137 per saham, padahal sebelumnya sempat menyentuh level tertingginya di level Rp167 per saham.
Baca juga: OJK: Free Float Saham Bakal Dinaikkan Bertahap Jadi 25 Persen
Sedangkan dalam sepekan harga saham BRRC masih menguat 3,01 persen dan bergerak dalam rentang level Rp129 hingga Rp161 per saham.
Sebagai informasi, laporan keuangan perseroan per akhir Juni 2025, BRRC membukukan penjualan Rp54,66 miliar dengan laba bersih Rp647,8 juta, dengan total aset berjumlah Rp113,71 miliar, terdiri dari liabilitas Rp34,83 miliar, dan ekuitas Rp78,87 miliar. (*)
Editor: Galih Pratama









