Garut–Upaya PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menyasar Kredit Usaha Rakyat (KUR) patut diacungkan jempol. Bagaimana tidak, khusus untuk wilayah kabupaten Garut ternyata banyak ditemui usaha masyarakat yang mengaku terbantu dari adanya KUR BNI dengan suku bunga single digit.
Contohnya saja usahanya H. Uyud, yang kini berkibar sebagai salah satu produsen dodol Garut dan bertahan serta berkembang hingga anak keturunannya.
Dalam keterangan pers yang diperoleh Infobank Sabtu, 16 April 2016, H. Uyud mengaku sangat terbantu dengan KUR yang diberikan BNI senilai Rp500 juta. Selain diberi bunga rendah yakni 9%, BNI juga memberikan pelatihan-pelatihan khusus agar bisnisnya berjalan lancar.
Berkat KUR tersebut, lelaki yang punya empat orang anak inipun sukses menjalankan bisnis dodolnya hingga ke adik dan anaknya.
“Kini pabrik yang saya punya ada tiga, terus adik dan anak saya juga punya,” kata H. Uyud di Garut, Sabtu, 16 April 2016.
Penjualan dodolnya pun perbulan diakui bisa mencapai Rp400 juta-Rp500 juta, dengan total produksi hingga 30 ton dodol. Rata-rata, penjualan tersebut justru banyak dilakukannnya di luar Garut seperti ke Yogya dan Solo.
Saat ini dodol Garut merupakan salah satu komoditas yang telah mampu mengangkat citra Kabupaten Garut sebagai penghasil Dodol yang berkualitas tinggi dan beraneka ragam jenis Dodol yang diproduksi. Dodol Garut ini dikenal luas karena rasanya yang khas dan kelenturan yang berbeda dari produk yang sejenis dari daerah lain.
Selain ke produsen Dodol, BNI juga memberikan KUR ke pengrajin akar wangi milik Franz Limiart PJ di Garut.
Franz melirik BNI sebagai tempat untuk mendapatkan dukungan.
Setidaknya sejak tahun 2010, BNI telah memberikan dukungan finansial dengan memberikan bantuan untuk membeli rumah toko yang hingga saat ini dijadikan Showroom. Dengan adanya Showroom, Franz tidak lagi sulit ditemui, sehingga calon-calon pembeli akan dimudahkan untuk berbelanja.
BNI juga turut memberikan dukungan untuk pengadaan bahan baku Akar Wangi bagi Franz. Di luar itu, kepastian bahan baku juga harus diperkuat dengan dukungan kepada para petani Akar Wangi. Untuk itu, BNI pun memberikan dukungan finansial kepada para petani Akar Wangi di Garut.
Kepala Kantor Cabang Utama BNI Garut, Syaiful Jamal mengaku, target KUR BNI sendiri di Kabupaten Garut tahun ini mencapai Rp29 miliiar.
Pihaknya optimis target tersebut dapat tercapai, mengingat sampai dengan Maret 2016 total penyaluran KUR sudah sebesar 50,8%. Dari jumlah tersebut dominan kredit disalurkan ke sektor perdagangan seperti dodol dan kulit.
“Bagusnya NPL 0 persen. Sementara debitor total ada 200. Kemungkinan target tahun ini bisa mencapai 130%,” jelas Syaiful.
Syaiful pun membeberkan pendekatan pihaknya dalam mennyalurkan KUR. Pertama ia melihat jenis usahanya.
Jika jenis usaha masuk kategori bagus, langkah selanjutnya yakni melihat kemampuan pelaku usaha dalam menghasilkann pendapatan.
Hal ini bisa dilihat dari catatan pembukuan perdagangan dan melihat transaksi rekening buku tabungan.
“Setelah itu kita lihat apa sih yang dibutuhkan mereka, dan kita siap membantu dalam pemasaran dan lain-lain,” jelasnya. (*) Dwitya Putra
Editor: Paulus Yoga