Begini Kontribusi BRI dukung Pemulihan Ekonomi Nasional

Begini Kontribusi BRI dukung Pemulihan Ekonomi Nasional

Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) telah menuntaskan peran strategisnya dalam implementasi program pemulihan ekonomi nasional (PEN) sepanjang 2020. Peran BRI terlihat dari besarnya realisasi dana PEN yang disalurkan kepada masyarakat, terutama pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Penyaluran subsidi bunga dan bantuan serta relaksasi lain yang masuk dalam program PEN telah dilakukan BRI secara optimal, transparan, dan cepat, didukung oleh kekuatan data, sistem dan people yang dimiliki perseroan. BRI senantiasa berupaya membantu para debitur terdampak pandemi Covid-19 dengan cepat dan mudah agar mereka bisa memiliki daya tahan, untuk kembali mengungkit kondisi usaha di periode pemulihan.

“Saat ini [krisis] yang terjadi adalah UMKM yang banyak terkena [dampak pandemi]. Untuk nasabah UMKM, kita [BRI] tidak bisa berbalik atau mundur, berhenti saja tidak boleh. Kita harus tetap ekspansi kepada UMKM, terutama mikro. Karena loan demand menurun maka harus dipicu dengan stimulus. Karena stimulus menjadi penting maka alokasi resources harus kita arahkan untuk menyampaikan stimulus itu supaya efektif sampai ke masyarakat sesuai dengan tujuannya,” ujar Direktur Utama BRI Sunarso di Jakarta, Kamis (7/1/2021).

Berdasarkan data per 16 Desember 2020, BRI telah berhasil memberikan subsidi bunga kredit bagi debitur UMKM senilai total Rp5,46 triliun. Jumlah ini setara 76,6 persen dari realisasi penyaluran subsidi bunga kredit bagi UMKM secara nasional yang berjumlah Rp7,12 triliun.

Selain subsidi bunga kredit, BRI juga sudah menyalurkan kembali (leverage) dana penempatan pemerintah di bank Himbara kepada para debitur yang membutuhkan. BRI mendapat penempatan dana pemerintah total sebesar Rp15 triliun pada 2020. Dari penempatan tersebut, BRI berhasil menyalurkan pinjaman kepada nasabah senilai Rp136,7 triliun atau lebih dari 9 kali lipat nilai penempatan dana pemerintah.

BRI kemudian turut memberikan penjaminan kredit untuk pinjaman UMKM senilai Rp8,34 triliun per 27 Desember 2020. Penjaminan diberikan kepada 13.808 debitur UMKM. Melalui penjaminan ini, portofolio kredit UMKM BRI tetap terjaga meski kondisi bisnis para debitur tengah terdampak pandemi.

Terakhir, BRI tercatat sudah menyalurkan Rp18,5 triliun dana Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (BPUM) kepada 7,7 juta debitur di seluruh Indonesia. Dana BPUM yang disalurkan BRI setara 65,2 persen dari total pagu BPUM yang disediakan yakni Rp28,3 triliun untuk 11,8 juta debitur.

“Penyaluran BPUM jelas membantu pelaku UMKM agar tetap bertahan dan kembali bangkit dari dampak pandemi. Sebagai bank yang berfokus pada segmen UMKM, BRI memastikan tetap melanjutkan kontribusi bagi upaya pemulihan kondisi ekonomi nasional pada 2021. Kami optimis keberlanjutan penyaluran berbagai insentif dan relaksasi bagi masyarakat tahun ini akan berdampak positif bagi perekonomian nasional, dan bisnis perusahaan secara khusus,” ujarnya Sunarso.

Perhatian besar BRI bagi UMKM agar segera bangkit dari dampak pandemi juga tercermin dari penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro dan Super Mikro yang secara total telah mencapai Rp125,44 triliun. Rinciannya, ada Rp116,9 triliun KUR Mikro yang disalurkan BRI kepada 4,35 juta debitur hingga 28 Desember 2020. Kemudian, Rp8,54 triliun diberikan bagi 972 ribu debitur KUR Super Mikro.

Sementara untuk restrukturisasi kredit yang diberikan BRI kepada para debitur terdampak Covid-19 mencapai Rp218,6 triliun, dengan total peminjam terdampak sebanyak 2,8 juta. Pemberian restrukturisasi akan dilanjutkan BRI, sesuai keputusan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memperpanjang masa pemberian relaksasi kredit hingga 2022 bagi debitur terdampak dan memenuhi kriteria.

Dalam penyaluran bantuan sosial (bansos), sepanjang 2020 BRI telah membantu penyaluran insentif untuk 3,8 juta Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan. Nilai bantuan yang difasilitasi penyalurannya oleh BRI mencapai Rp15 triliun.

Ada pula penyaluran bansos sembako senilai Rp13,3 triliun untuk 7,1 juta masyarakat yang berhak, dan total Rp 802 miliar dana desa bagi 770 ribu penerima. Kemudian, BRI ikut berpartisipasi dalam menyalurkan bansos tunai senilai total Rp1,6 triliun untuk 528 ribu penerima, dan BST bagi 3,1 juta orang dengan jumlah Rp1,5 triliun. (*)

Related Posts

News Update

Top News