Trade AI: Analisis Impor yang Lebih Presisi
Bea Cukai juga sedang mengembangkan aplikasi berbasis kecerdasan buatan bernama Trade AI, yang dirancang untuk meningkatkan ketepatan analisis impor.
Teknologi ini bertujuan mendeteksi praktik under-invoicing, over-invoicing, hingga potensi pencucian uang berbasis perdagangan.
Baca juga: Tingkatkan Layanan, Bea Cukai Luncurkan Website dengan Wajah Baru
Dalam proses pengembangannya, Trade AI dilengkapi kemampuan analisis nilai pabean, klasifikasi barang, hingga verifikasi dokumen. Seluruh fitur tersebut akan terintegrasi dengan CEISA 4.0 untuk memperkuat koordinasi pengawasan.
“Sistem ini akan membuat pengawasan jadi lebih tajam dan keputusan jadi lebih cepat,” tegas Purbaya.
Pengawasan Kepabeanan Naik Kelas
Purbaya menegaskan bahwa pemindai peti kemas baru, SSR-Mobile, dan Trade AI akan membawa pengawasan kepabeanan ke level yang lebih adaptif dan berbasis data.
Baca juga: Ini Alasan Menkeu Purbaya Terapkan Bea Keluar Batu Bara Mulai 2026
Selain itu, beragam inovasi ini diharapkan membuat Bea Cukai semakin siap menghadapi berbagai modus kejahatan perdagangan internasional.
“Pada saat yang sama, layanan kepada masyarakat dan dunia usaha harus makin cepat, sederhana, dan berintegritas. Itu komitmen dan mandat yang harus kita jalankan,” pungkasnya. (*)
Editor: Yulian Saputra









