Jakarta – PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan pertumbuhan total kredit sebesar Rp922 triliun sepanjang 2024, meningkat 13,8 persen secara tahunan (yoy).
Pertumbuhan kredit BCA diikuti terjaganya kualitas pembiayaan perseroan. Rasio loan at risk (LAR) BCA membaik mencapai 5,3 persen pada 2024, dibandingkan 6,9 persen pada 2023.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja, mengatakan bahwa Perseroan melihat perekonomian domestik mampu bertumbuh, di tengah berbagai tantangan serta perubahan lanskap geopolitik global.
“BCA berkomitmen mendukung perekonomian nasional, dan hal ini kami wujudkan dalam penyelenggaraan berbagai acara strategis, di antaranya BCA Expo, BCA UMKM Fest 2024, BCA Wealth Summit 2024, dan Gebyar Hadiah BCA. Berbagai kegiatan itu berdampak positif terhadap kinerja perseroan, salah satunya terlihat dari penyaluran kredit ke segmen UMKM yang naik signifikan per Desember 2024,” ucap Jahja dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis, 23 Januari 2025.
Baca juga: Kredit Tumbuh di Atas Industri, BCA Raup Laba Rp50,47 Triliun Jelang Tutup 2024
Jahja menambahkan bahwa penyaluran pembiayaan per Desember 2024 ditopang kredit korporasi yang tumbuh 15,7 persen yoy mencapai Rp426,8 triliun didorong oleh berbagai sektor, dengan kredit komersial naik 8,9 persen yoy mencapai Rp137,9 triliun, dan kredit UKM tumbuh 14,8 persen mencapai Rp123,8 triliun.
“Total portofolio kredit konsumer naik 12,4 persen yoy menyentuh Rp223,7 triliun, ditopang KKB yang meningkat 14,8 persen yoy mencapai Rp65,3 triliun dan KPR sebesar 11,2 persen yoy menjadi Rp135,5 triliun. Outstanding pinjaman konsumer lain (mayoritas kartu kredit) tumbuh 12,8 persen yoy menjadi Rp22,9 triliun,” imbuhnya.
Laba Bersih dan Pendanaan CASA
Lebih lanjut, pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) BBCA tumbuh 9,5 persen yoy menjadi Rp82,3 triliun pada 2024. Pendapatan selain bunga naik 10,2 persen yoy menjadi Rp25,2 triliun, sehingga total pendapatan operasional sebesar Rp107,4 triliun atau naik 9,7 persen yoy.
Baca juga: BCA Salurkan Kredit Sindikasi ke Jasa Marga, Dukung Pembangunan Jalan Tol Akses Patimban
Sementara itu, biaya provisi BCA tercatat sebesar Rp2 triliun. Rasio kredit bermasalah (NPL) BCA terjaga di angka 1,8 persen pada 2024. Laba bersih BCA dan entitas anak naik 12,7 persen mencapai Rp54,8 triliun.
Adapun dari sisi pendanaan, dana giro dan tabungan (CASA) berkontribusi sekitar 82 persen dari total DPK, tumbuh 4,4 persen mencapai Rp924 triliun. Dengan ekspansi ekosistem transaksi perbankan terus-menerus, baik melalui kanal online maupun offline, total frekuensi transaksi BCA menyentuh rekor tertinggi, naik 21 persen yoy mencapai 36 miliar. (*)
Editor: Yulian Saputra