Bank Victoria Syariah Resmi Berubah Nama Jadi Bank Syariah Nasional

Bank Victoria Syariah Resmi Berubah Nama Jadi Bank Syariah Nasional

Jakarta – PT Bank Victoria Syariah (BVIS) resmi berubah nama menjadi Bank Syariah Nasional (BSN). Perubahan nama tersebut telah disepakati oleh para pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dilaksanakan oleh BTN selaku pemegang saham pengendali (PSP) dari BVIS.

“Danantara Indonesia pernah komunikasi dengan Pak Presiden Prabowo, jadi Bank Syariah Nasional. Kita harapannya jadi bank nomor dua terbesar di Indonesia,” kata Nixon LP Napitupulu, Direktur Utama (Dirut) PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) dikutip Jumat, 22 Agustus 2025.

Dijelaskan Nixon, dalam RUPSLB telah dilakukan perubahan Anggaran Dasar (AD) dalam Bank Syariah Nasional (BSN). Hal ini seiring dengan perbedaan Anggaran Dasar antara BVIS dengan bank-bank bagian dari badan usaha milik negara (BUMN) pada umumnya.

Baca juga : Spin-Off BTN Syariah Masih Proses, Ini Update dari Bos BTN

“Kita sesuaikan, karena ini ujungnya milik negara kan, bukan milik keluarga gitu. Jadi pasti anggaran dasarnya banyak yang di-adjust,” ujarnya.

Lanjutnya, para pemegang saham juga menyetujui perubahan jajaran pengurus pada BSN, di antaranya Alex Sofjan Noor telah ditunjuk sebagai Direktur Utama BSN.

Alex Sofjan Noor sebelumnya merupakan Project Director Tim Strategi Pengembangan Syariah (TSPS) PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN)

Baca juga : Ekonom Nilai BUS Gabungan BTN-Victoria Syariah Tak Mampu Saingi BSI, Ini Alasannya

Kemudian, para pemegang saham menyepakati penunjukan Bahrullah Akbar sebagai Komisaris Utama BSN.

Bahrullah Akbar merupakan Guru Besar Keuangan Publik Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dan Anggota Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) tahun 2011-2017 dan 2019-2021; serta Wakil Ketua BPK RI tahun 2017-2019.

Sebelumnya, BTN resmi mengakuisisi saham mayoritas BVIS senilai Rp1,5 triliun, sebagai bagian dari proses pemekaran(spin-off) BTN Syariah yang direncanakan pada Oktober atau November 2025.

Dengan adanya kesepakatan yang berlangsung hari ini, Nixon mengatakan bahwa BVIS saat ini resmi dimiliki oleh BTN dengan kepemilikan 99,99 persen saham. Sementara 0,0016 persen saham BVIS masih dimiliki oleh Balai Harta Peninggalan (BHP) Jakarta. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Netizen +62