Jakarta— Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) yang diserahkan bank-bank ke OJK akhir November lalu, pertumbuhan kredit diproyeksikan mencapai 14,1% dan Dana Pihak Ketiga (DPK) diproyeksikan tumbuh 12,7%.
“Proyeksi ini sejalan dengan OJK Outlook yang telah OJK sampaikan sebelumnya bahwa Kredit diperkirakan akan tumbuh sebesar 12-14% dan DPK tumbuh 13-15%,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad dalam Konferensi Pers di Jakarta, Rabu 30 Desember 2015.
Dia mengatakan tahun 2016, OJK optimis bahwa perkembangan SJK nasional akan menunjukkan perkembangan positif. Meski beberapa faktor risiko memang diyakini masih akan mewarnai pasar keuangan domestik, karena itu OJK akan terus memantau pergerakan pasar serta mempersiapkan langkah-langkah antisipasi yang diperlukan.
Sementara tahun ini, Per November, kredit masih tercatat melambat. Kredit perbankan per November tercatat tumbuh sebesar 9,8% yoy(Kredit Rupiah naik 11,0% yoy dan valas naik 4,2% yoy). Sedangkan Dana Pihak Ketiga tumbuh sebesar 7,7% yoy. Sementara, Capital Adequacy Ratio (CAR) perbankan berada pada level 21,35%, jauh di atas ketentuan minimum 8%. Sedangkan likuiditas juga tercatat masih terjaga, tercermin dari alat likuid yang cukup memadai untuk mengantisipasi potensi penarikan Dana Pihak Ketiga. Pada 21 Desember 2015, rasio Alat Likuid terhadap Non-Core Deposit (AL/NCD) dan rasio Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) tercatat masih cukup tinggi, masing-masing sebesar 76,01% dan 15,99%. Kredit bermasalah di perbankan (Non-Performing Loan/NPL) terjaga pada level yang relatif rendah, yaitu 2,66% grossdan 1,22% net per November 2015.(*) RIa Martati