Jakarta – Bank Mandiri memprediksi perekonomian Indonesia tahun 2020 masih akan terkontraksi sebesar 1% hingga 2%. Meski demikian, resesi yang akan dialami oleh Indonesia tidak akan sedalam negara-negara sekawasan seperti India, Filipina, Malaysia, Thailand dan Singapore, maupun negara-negara maju di Kawasan Eropa dan AS.
“Kami memperkirakan pertumbuhan full-year ekonomi Indonesia pada 2020 akan berada pada kisaran -1% sampai dengan -2%,” jelas Andry Asmoro, Chief Economist PT Bank Mandiri Tbk Persero, di paparan economy outlook Kuartal III-2020 via virtual, di Jakarta, Kamis, 24 September 2020.
Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi di pada Kuartal I-2020 mengalami perlambatan ke 2,94% setelah kasus COVID-19 pertama muncul di Indonesia. Kemudian, proyeksi pertumbuhan ekonomi di Kuartal III-2020 diperkirakan masih akan terkontraksi, namun dengan arah membaik dibandingkan Kuartal II-2020.
“Bisa saja di Kuartal IV-2020 untuk positif ke 0% kalau memang penyaluran stimulus pemerintah dapat dipercepat,” jelas Andry.
Lebih lanjut, Andry mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia masih berpotensi untuk tumbuh 4,4% di tahun 2021 dan akan menjadi masa pemulihan. Pertumbuhan ini dapat tercapai jika angka penyebaran COVID-19 mulai melambat dengan penemuan, produksi, dan distribusi vaksin di tahun 2021. (*) Evan Yulian Philaret